Sariawan,sepertinya sepele ya penyakit itu, dua tiga hari
diobatin paling sembuh. Hampir setiap orang mungkin pernah merasakan pedihnya
mulut saat sariawan datang. Kalo saya sendiri yang sariawan tidak pernah saya
obatin, biar antibodi aja yang bekerja.
Tapi sariawan yang ini beda, anak saya yang kedua, Saka,
yang terkena. Berawal dari kejedot lantai saat dia mainan bola, dan lidah
bagian bawah mulutnya terluka, terkena
gigi. Saya mengira gusinya yang terluka, tanpa babibu langsung saya obatin,
mengantisipasi supaya ga jadi sariawan. Ternyata saya keliru, ternyata lidah
bawah yang kena. Dan hal itu baru saya ketahui seminggu kemudian saat tiba-tiba
suhu badan Saka tinggi banget sampai dua hari. Biasanya kalo panas dia pilek
atau batuk, tapi kali ini enggak. Setiap saya kasih paracetamol suhunya turun,
tapi begitu 5 jam, saat efek obat hilang, suhunya kembali naik. Setelah dua
hari baru saya tahu kalo dia sariawan, saat dia ketawa lebar, terlihat sariawan
yang gede dibawah lidahnya. Mungkin diameternya sekitar setengah cm.
Hari berikutnya langsung saya bawa Saka ke DSA langganan dia.
Setelah diperiksa dia cuma mendapat
Imune plus aja biar daya tahan mningkat tanpa disertai obat khusus sariawan.
Iya sich, sebenarnya sariawan itu disebabkan oleh virus dan cukup daya tahan
tubuh kit sendiri yang melawan.
T api, seminggu setelahnya tak ada kemajuan yang berarti,
Saka malah sering rewel, makan susah dan kalo tidur suka nggigit saat menyusu
atau lidahnya sendiri yang tergigit.
Alhasil kalo ga saya yang kesakitan dia yang menangis menjerit-jerit
karena lidahnya tergigit sampai berdarah. Hal itu terjadi berhari-hari, tiap
malam rewel dan berteriak kesakitan karena luka sariawannya tak sembuh-sembuh
karena sering tergigit.
Saat pulang ke Kalasan, Saka saya periksakan ke Panti Rini,
ke dokter langganan waktu masih tinggal
di Kalasan. Dan Cuma dikasih obat jamur yang diminum 2 kali sehari, dua hari
berlalu dan tidak ada perkembangan berarti. Badannya malah anget lagi, langsung
saya bawa ke DSA langganan kawan-kawan saya,diberi beberapa obat anti jamur dan
vitamin. Tapi lagi-lagi selama seminggu tak ada perkembangan berarti, kalo
tidur rewel dan lidahnya tergigit tiba-tiba dan luka sariawan semakin membesar.
Saya putus asa, dia
tidak mau nenen ataupun ngedot, tidurnya gendongan, itupun saya harus ekstra hati-hati
slalu mejaga mulutnya agar selalu megatup, jangan sampai ada suara yang
mengagetkan, karena saat kaget, dia tiba-tiba bisa tergigit. Saat mulutnya tertutuppun
kadang tergigit, karena lidahnya selalu berada diantara gigi atas dan bawah.
Sepanjang malam bagi saya
bagaikan mimpi buruk, menidurkan dia susah, belum saat iba-tiba dia
menangis menjerit dan darah mengalir dari mulutya. Baju saya dan sarung bantal
terkena darah semua. Hati saya ikut menjerit dan saya ikut menangis. Hampir
sebulan hal itu terjadi setiap malam, dan saya terpaksa menyapih dia, karena
gigitan dia tiap malam nenen saya pun luka menganga dan semakin luka tiap
harinya.
Setelah disapih dia hanya minum air putih saat malam dan
untungnya mau makan biskuit Milna yang dicairkan, paling tidak menambah asupan
gizi daripada tidak sama sekali. Minum susu maunya saat siang, itupun harus
telaten disuapin, karena lidahnya masih sakit dan dia belum mau ngedot.
Saya kembali ke DSA langganan, saya menceritakan detil apa
yang terjadi dengan arsaka, dan ada 5 kemungkinan penyebab lidahnya tergigit:
- Giginya berkerut-kerut saat tidur
- Lidahnya terlalu lebar
- Giginya ada yang mau tumbuh dan terasa gatal
- Pertumbuhan rahang yang belum sempurna
- Rasa sensitif karena luka sariawan
Diresepkan antibiotik dan Kenalog untuk
sariawannya. Sedikit demi sedikit lukanya mengecil dan dia mau ngedot. Sampai dua
bulan dia kadang masih tergigit, sepanjang malam saya tidak tidur dan menunggui
dia, kalo mulutnya terbuka saya masukin empeng, agar saat tergigit, bukan
lidahnya tapi empengnya yang kena. Ya,
terpaksa saya menggunakan empeng, karena itu satu-satunya cara agar dia tidak
tergigit.
Kata dokter untuk mengatasi kejadian lidah
tergigit, biasanya pasien disarankan menggunakan pelindung gigi dari karet,
tapi karena anak saya masih bayi dan tidak mungkin untuk memakaikannya, ya itu
tadi pake empeng.
Sampai lebih dari dua bulan perkembangan
kesembuhan Cuma sedikit. Saya sudah
hampir putus asa. Saat kontrol ke dokter, timbangan Saka tak juga nambah, ya
jelaslah, dia ga doyan makan dan minum susu, tapi sama dokter malah dikasih
resep obat merah atau obat untuk flek paru. Kata beliau, dia harus minum obat
itu karena BB tidak naik. Tanpa disuruh tes rontgen atau tes batuk.
Saya manut saja, walau agak ganjel juga
dihati. Untuk pemberian obat itu harus diobservasi dan tes Mantouk, atau paling
enggak penderita mengalami batuk lama. Padahal anak saya enggak batuk sama
sekali.
Dan, obat yang harus saya minumkan ke Saka
bertambah banyak, obat sariawan, oles, ditambah obat merah yang pahit bingit.
Saya kasihan melihat dia harus minum obat sebanyak itu. Setelah googling kesana
kesini, akhirnya saya hentikan pemberian obat merah. Obat yang masih tersisa
saya buang. Hanya obat oles yang saya lanjutkan pemakaiaanya.
Setelah bulan kedua saya sudah tidak ke
dokter lagi, yahh saya hopeless. Tiap malam saya tidak tidur, saya harus
menjaga agar Saka tidak tergigit lagi. Ganjel bantal sana sini, bahkan bawah
dagu juga harus saya ganjel dengan selimut saya dia mulai mingkem. Bahkan saya
sampai puasa tiap hari dan beriktiar tidak makan nasi sampai Saka sembuh.
Pelan-pelan, frekwensi tergigitnya berkurang, dari lima kali sehari ,lama2
menjadi satu kali. Saya sampai menghabiskan 3 salep Kenalog dan 1 Albotil.
Bahkan saya sampai marah dan protes sama
Tuhan, kenapa harus dia yang menderita, kenapa tidak saya saja. Saya bersedia
menggantikan sakitnya anak saya, yang lebih parah sekalipun. Asal anak saya sehat. Sungguh, mengingat hal itu saya sangat sedih,
bahkan saya sampai memprotes Tuhan, lha sapa saya berani2nya ngatur Sang Maha
Kuasa.
Dari bulan Juli dia mulai sariawan, di
bulan Oktober baru sembuh total. Itupun menyisakan cacat di lidahnya. Ujung
lidah tak berbentuk n tapi menjadi m, karena bagian tengahnya terkikis sedikit
demi sedikit karena gigitannya.
Sungguh, berbahagialah para Ibu yang
anaknya sehat, bisa tidur nyenyak , lahap makan. Hal sederhana tapi sangat
utama. Apresiasi tak terhingga bagi para
Ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Anda pasti manusia istimewa yang
dipilih Tuhan.
Cemas bukan main ya mak, semoga kedepan si kecil senantiasa sehat.
BalasHapusIni kunjungan perdanaku, salam kenal mak :)
Amin Mak. Semoga klrg jenengan juga slalu sehat ya. Salam kenal juga
HapusMemang penuh perjuangan bgd mak kalau anak lg sakit mental tenaga juga harus kuat, si kecil jg pernah sariawan, ditambah panas. Tp alhamdulillah nggak lama mak. Dan sakitnya s kecil berhasil membuat sy menjadi takberupa..hehe.
BalasHapusSemoga si kecil sehat terus ya mak amin ;)
Iya Mak, klo anak sakit emaknya juga males makan, tp klo ga dipaksa kitanya ikut sakit. Semoga semua slalu sehat yaa :)
Hapussemoga lekas sembuh sariawannya saka :) kasihan banget kalo anak kecil mengalami sakit ini :(
BalasHapusMbk..skr bayi saya yg umur 9bln jg gitu..
BalasHapusHari2 biasa dia aktip aja bermain..tp tidur brasa mimpi buruk..klo tertidur lidahnya tergigit dan berdarah juga..sedih sayahðŸ˜ðŸ˜