"Berbukalah dengan yang manis"
Kalimat itu pasti sering kamu denger kan gaes, apalagi di bulan puasa sekarang. Ayo buka sama saya, kan saya manis. LOL.
Sobat Prima, saya termasuk penyuka yang manis-manis ((kayak kamu)) tapi semakin bertambahnya usia saya mengurangi sedikit demi sedikit minuman dan makanan manis. Paling segelas teh manis di sore hari, karena kalau pagi saya cuma minum air putih dan cuss bablas ke kantor. Selebihnya kandungan gula saya dapatkan dari cemilan atau masakan.
Kenapa sih ngurangin yang manis-manis?
Nafsu itu kalau diturutin kagak ada habisnya gaes. Abis minum teh manis, ngemil kue coklat setelahnya ngopi pake manis juga. Itu belum kalau jajan di luar, jadi tambah muanis saya. Bukan muka saya tapi kandungan glukosa di tubuh.
Jika ada yang tanya kenapa harus membatasi konsumsi gula, karena saya nggak mau terkena Diabetes Melitus. Salah satu penyakit yang berbahaya, karena menjadi gerbang masuknya penyakita jantung, hipertensi dan komplikasi yang mengakibatkan kematian. Serem.
Apa sich Diabetes Melitus itu?
Diabetes Melitus adalah penyakit yang disebabkan karena gangguan kerja hormon insulin yang dikeluarkan oleh pankreas. Tubuh penderita DM (Diabetes Melitus) tidak bisa mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darahnya. Penderita DM tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, sehingga terjadi kelebihan kadar gula dalam darah. Kelebihan gula yang
kronis di dalam darah (hiperglikemia) ini menjadi racun bagi tubuh.
Tanda-tanda terkena Diabetes Melitus:
1. Sering buang air kecil terutama di malam hari
2. Sering merasa cepat haus dan lapar
3. Berat badan turun dengan cepat
4. Mudah lelah
5. Merasa kesemutan di kaki dan tangan
6. Sering infeksi
7. Jika luka susah sembuhnya atau lama luka keringnya
8. Jika sudah parah penglihatan kabur
Sobat Prima, jika kamu merasakan beberapa gejala diatas mending segera tes kesehatan ya. Agar segera terdeteksi dan diobati secara tepat. Karena jika sampai kita terkena DM tak hanya berbahaya bagi diri sendiri tapi DM akan menurun ke anak gaes. Keturunan penderita DM mempunyai potensi lebih besar daripada orang tua yang tidak terkena DM.
Komplikasi Diabetes Melitus
Seperti yang saya jelaskan sebelumnya kalau DM menjadi pintu gerbang komplikasi penyakit dan sering mengakibatkan kematian. Beberapa komplikasi penyakit tersebut antara lain:
1. Kerusakan saraf (Neuropathy),
2. Otak (cerebrovaskular),
3. Gangguan mata (retinopathy) bisa mengakibatkan kematian
4. Penyakit jantung (kardiovaskular),
5. Penyakit ginjal (nefropathy),
6. Bagi pria bisa menyebabkan impotensi,
7. Gangguan pencernaan,
8. Komplikasi di mulut (gigi mudah lepas),
9. Mudah terinfeksi,
10 Kelainan kulit (gatal-gatal biasanya di sekitar kemaluan)
11. Luka membusuk (gangren) dan biasanya sampai diamputasi bagian yang busuk supaya tidak menjalar
Jujur, saya sendiri ngeri membayangkan penyakit tersebut. Banyak orang di sekitar saya yang terkena DM bahkan hingga meninggal. Gejala paling mudah terlihat adalah jika kita luka atau cuma lecet saja dan sembuhnya lama, padahal orang normal jika cuma luka atau lecet dalam beberapa hari sudah sembuh. Salah satu tetangga saya kakinya di amputasi tapi tetap belum sembuh total dan meninggal.
Bagaimana cara menurunkan kadar gula darah?
Untuk mencegah diabetes melitus kita bisa memperbanyak olah raga, mengurangi makanan berlemak,mengkonsumsi banyak sayur dan buah, mengurangi gula dan garam dan mengganti nasi dengan karbohidrat lain seperti oatmeal, kentang atau pasta.
Tapi yang paling susah itu mengurangi yang manis gaes dan sekarang kamu tetap bisa minum yang manis-manis tanpa kawatir terkena DM. Kan ada Tropicana Slim!
Penyakit Diabetes Militus ini jadi momok menakutkan sejak aku ngelihat sendiri almarhum pakdheku mbak yang berjuang buat bisa sembuh dari penyakit ini. Tapi lama-lama almarhum nggak bisa bertahan juga karena penyakitnya sudah parah.
BalasHapusngeri juga ya akibatnya. Jaga pola makan ya kalau gitu. notice buat aku juga
BalasHapus