“Selamat datang dek, semoga betah ya disini bersama kami”
Dengan ramah perempuan muda itu menyalami saya dan mengucapkan selamat datang
pada saya dan dua rekan saya. Kami bertiga baru saja diterima menjadi pegawai
di sebuah kantor pemerintah dan itu hari pertama kali masuk.
Pegawai di kantor saya berjumlah 19 orang ditambah kami tiga
orang jadi 22 pegawai. Diantara semua rekan kerja dia memang yang paling muda
disusul kami bertiga.
Menjadi pegawai di kantor pemerintah yang notabene pegawainya
generasi x yang berusia diatas 40 tahun membuat kami bertiga harus bisa
beradaptasi lingkungan baru dan working
style yang berbeda. Untunglah ada dia, perempuan ramah yang bisa
menjembatani antara pegawai baru dan senior.
Mbak Fiena, begitu saya dan dua rekan saya memanggil dia.
Usia saya dan Mbak Fiena terpaut 2 tahun. Sehingga sudah sepantasnya saya
memanggil dia dengan sebutan Mbak. Frekuensi saya bertemu dengan rekan kerja di
kantor terutama dengan Mbak Fiena melebihi waktu saya bertemu dengan anggota
keluarga sendiri. Di kantor kami bersama lebih dari 8,5 jam, sedang di rumah
jam efektif hanya satu jam sebelum berangkat dan 4 jam sebelum tidur malam. Tak
heran jika saya dan Mbak Fiena begitu dekat
dan saya sudah menganggap dia seperti “mbak” saya sendiri.
Tak terasa sudah lebih dari 7 tahun kami bersama. Bersenda
gurau, saling mengejek dan tak jarang bersitegang karena “kesoktahuan” saya
dalam memecahkan masalah. Beruntung, Mbak Fiena selalu sabar dan tahu jika saya
yang lebih muda memang harus “diemong”.
Dulu, sahabat saya banyak. Sewaktu SMA punya geng berempat
yang selalu kompak. Semasa kuliah punya teman dekat yang sering bolos bareng
demi nonton film baru di kost. Tapi dibalik “nakalnya” mereka, mereka peduli
saat ada satu diantara kami yang kepayahan membayar SPP dan mereka iuran
menyokong padahal saya tahu sendiri mereka sendiri kesusahan membayar uang kos.
Sekarang sahabat saya di dunia kerja salah satunya Mbak
Fiena. Meski kami berbeda keyakinan, usia kami tak sebaya, background
pendidikan berlainan, gaya berpakaian kami tak sama tapi kami saling
mensupport, saling membantu, saling menasehati dan sehati.
Sobat Prima, kunci dari persahabatan adalah sehati. Apapun perbedaan yang ada tak
akan jadi jurang pemisah, justru saling melengkapi. Sang senior memberi
pengetahuan baru bagi si junior. Si junior menularkan serial India baru
kesayangan pada sang senior agar tidak sepaneng dan menikmati istirahat siang. Senior memberi kesempatan junior ijin saat
putranya sakit dan menggantikan pekerjaannya. Begitupun sebaliknya.
Sehati membuat semua orang yang “berbeda” akan merasa sama
karena dalam hati mereka menemukan kesamaan. Kami sama-sama ingin melayani
masyarakat, kami berdua seorang ibu, kami hanyalah manusia dan dengan tujuan
yang sama semua perbedaan itu bukan penghalang.
Jujur, akhir-akhir ini dunia maya begitu hangat. Bukan karena
kabar baik tapi panasnya isu SARA yang bergulir membuat banyak persahabatan
hilang, persaudaraan putus, silaturahmi
pupus. Padahal di dunia nyata tak begitu lho. Semua baik-baik saja. Saya
masih merasa aman dan nyaman di lingkungan kerja saya yang notabene semua teman
saya berhijab. Mereka selalu peduli dan kami menjaga kerukunan.
Anw, saat di rumah momen yang hangat itu ketika minum teh. Anak-anak sukanya minum teh manis,
begitu pula Mas Bojo. Begitu senja tiba kami berempat duduk santai sambil minum
teh. Mengobrol bersama atau nonton tivi. Suasana begitu blend dan kami
menikmati moment itu.
Saat duo anak lanang teriak “Buk bikinin teh, yang manis ya”.
Saya langsung tanggap, mereka ingin minum teh kemudian duduk di teras sambil
bercengkrama.
Begitupun di kantor, saya yang sering melewatkan makan siang
demi berat badan lebih memilih minum teh hijau bersama teman dan melihat
Anandhi bersama. Dilanjut bergosip saat iklan dan ketika teh habis kami kembali
ke job masing-masing.
Ohya, teman-teman pasti suka minum teh hijau juga ‘kan. Teh Hijau favorit saya The Hijau Kepala Djenggot. Sejak kecil di rumah teh Kepala
Djengot sudah jadi minuman sehari-hari saya dan keluarga. Tapi semakin kesini
saya lebih menyukai Teh Hijau Kelapa Djengot. Tentunya semakin dewasa saya jadi
tahu manfaat lebih dari teh hijau.
Pasti kamu tahu donk teh hijau sudah menjadi minuman keluarga
selama berabad-abad khususnya di daerah Asia. Beberapa tahun belakangan banyak
penelitian yang khusus meneliti tentang kandungan teh hijau serta manfaatnya.
Dari situs Kompas.com saya merangkum manfaat positif dari
mengkonsumsi teh hijau, antara lain :
Teh hijau mengandung katekin, sejenis antioksidan yang ampuh
melawan radikal bebas dan mendorong perbaikan sel yang rusak. Katekin juga
memainkan peran penting dalam manajemen berat badan.Satu studi menemukan bahwa
orang yang rutin minum teh hijau dapat menurunkan indeks massa tubuh dan
persentase lemaknya hanya dalam 12 minggu.
Tips Menurunkan Berat Badan Dengan Minum Teh Hijau
Nah, saya mau sedikit berbagi tips khususnya yang ingin
menurunkan berat badan atau mengecilkan perut. Saya rutin minum Teh Hijau Kepala Djenggot rutin setiap pagi dan
malam. Tanpa gula ya gaes. Rasanya nggak pahit kok. Satu gelas gunakan satu buah
teh celup saja, seduh dengan air hangat dan nikmati selagi masih hangat. Jika
rutin diminum dalam 2 minggu akan terasa perubahan pada perut. Dengan catatan
harus rutin ya, karena saya pernah bolong-bolong minumnya dan efeknya kurang
terasa. Selain perut mengempis, efek lainnya badan lebih fresh dan nggak
gampang sakit.
Sobat Prima, kegembiraan tak terkira itu saat ada yang
mengucapkan selamat ketika saya berhari raya. “Selamat Natal ya dek” meskipun
hanya via Whatsapp itu membuat saya merasa punya sahabat yang turut bahagia
ketika saya bahagia. Di dalam tubuh yang
sehat pasti ada jiwa yang sehat.
Bisa menerima perbedaan dan keanekaragaman serta saling menghargai.
Temans, kalian pasti juga punya cerita persahabatan ‘kan. Yuk
share cerita #Sehatea kamu di komentar agar bisa berbagi dan menjadi inspirasi
teman lain. Jangan lupa tuliskan juga cerita inspiratif kamu di blog. Siapa
tahu perbedaan yang menjadikan kalian #Sehatea bisa membawa aura perdamaian dan
ketentraman.
Aku dulu suka minum ini juga buat ngelangsingin badan hehe...
BalasHapusSahabat2ku sma dan kuliah sdh entah kemana, lost contact, pdhl dulu kalo main kemana gitu seru bangget...
BalasHapus