sumber gambar : jogjaland.net |
Klakson yang bertubi-tubi memekakkan telinga saya. Barisan
motor dan mobil tampak semakin mengular. Segera saya membelokkan laju kendaraan
dan menghindari perempatan bandara dan memilih lewat jalan tikus.
Menyusuri jalan-jalan kampung agar terhindari dari macetnya jalan raya Solo –
Yogyakarta.
Jalan utama yang harus saya lewati setiap hari selalu ramai
apalagi saat weekend ataupun libur
panjang. Yogyakarta sebagai kota budaya sekaligus wisata menjadi destinasi
pilihan para wisatawan. Nah, ketika libur panjang saya memilih stay di rumah saja karena membayangkan
jalanan di luar rumah yang macet membuat kepala berbi pening gaes. LoL
Terlebih, baru seratus meter dari rumah sudah bertemu jalan
utama Solo-Jogja yang tak hanya macet di daerah bandara tetapi di gang dekat
rumah juga sudah terlihat antrian mobil. Argh. Jika tak ada hal yang urgent, sumpah saya memilih ngendon di
rumah aja. Gegoleran bareng bocah-bocah.
Ngomongin macet, saya agak terhibur dengan berita adanya pembangunan
bandara baru di Kulon Progo. Kenapa saya
happy? Jelaslah, karena beban bandara
Adisutjipto akan berkurang. Jalanan di
daerah Maguwo ke timur ataupun dari arah Solo ke bandara pasti nggak semacet
sekarang.
Bagi yang sudah pernah ke Jogja pasti tahu donk gimana
ramainya bandara Adisutjipto yang merupakan satu-satunya bandara International
di Yogyakarta. Suasana di bandara ini melebihi ramainya terminal bus. Dari
ruang tunggu di depan hingga ruang tunggu penumpang selalu penuh dengan
manusia. Tidak heran sih, karena
hampir setiap 5 menit sekali pesawat yang sedang take off ataupun landing wara-wiri
di atas rumah saya yang notabene cuma berjarak 2 km dari rumah. Nah, dengan adanya bandara baru di Kulonprogo
pasti akan mengurangi jumlah pesawat yang beroperasi di bandara Adisutjipto dan
otomatis jumlah penumpang pesawat juga
akan berkurang termasuk kendaraan yang antar jemput disana. Jalan Solo akan
lebih lancar dan bye bye macet. :D
New Yogyakarta International Airport, Lahirnya Kulon Progo
Baru
Sobat Prima, jumlah kunjungan wisatawan ke Yogyakarta berada
di peringkat kedua setelah Bali. Sebagai warga Jogja tentu saya ikut senang
jika banyak wisatawan yang datang dan membantu mendongkrak perekonomian masyarakat.
Kehadiran bandara baru di Kulonprogo saya rasa memang sudah
sangat perlu gaes. Bandara Adisutjipto sudah tidak mampu menampung jumlah
penumpang yang semakin tahun semakin bertambah. Kapasitas
terminal Bandara Adisutjipto dirancang untuk menampung 1,2-1,5 juta penumpang per
tahun, sedangkan jumlah hingga tahun ini mencapai 7,2 juta penumpang. Selain
itu, kapasitas area parkir (apron) hanya menampung 8 pesawat dan kapasitas
landas pacu (panjang 2.200 m) tidak mampu menampung pesawat berbadan lebar. Seperti
kita tahu jika bandara Adisutjipto merupakan enclave civil milik TNI AU
yang dibangun tahun 1938 dan dirancang untuk penerbangan militer > 40
tahun.
Mungkin ada teman yang bertanya kenapa sih kecamatan Temon
yang dipilih menjadi lokasi bandara baru? Tentunya keputusan itu tidak diambil
serta merta dan merupakan hasil riset yang dilakukan oleh Pustral UGM, Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik (PSEKP) serta Landrum
& Brown pada tahun
2012.
Dari 7 calon lokasi yang berada di Kabupaten Sleman, Bantul,
Gunungkidul dan Kulonprogo terpilihlah Kecamatan Temon karena memenuhi kriteria
persyaratan yaitu kondisi lahan pembuatan landasan, ketersediaan lahan,
topografi, obstacle (kendala alam),
lokasi jauh dari zona vulkanik, relokasi terhadap pemukiman warga dan aturan
pemerintah daerah.
Kulonprogo memang masih memiliki lahan kosong yang paling
luas dibanding kabupaten lain. Gunungkidul lahan kosong juga banyak tetapi
kontur tanah dan jauhnya lokasi dari pusat provnsi Yogyakarta tentu tidak
memungkinkan. Apalagi Sleman yang masih dalam zona vulkanik sangat tidak
mungkin.
Kawasan sekitar bandara
diperkirakan mampu meningkatkan lowongan pekerjaan 2 sampai 5 kali lipat dari
sebelumnya.
Seorang profesor di University of North
Carolinas Kenan-Flagler Business School, dan Direktur dari The Kenon Institute
of Private Enterprise, John D. Kasarda, telah melakukan penelitian pada tahun
1993 dan menemukan bukti bahwa kawasan sekitar bandara diperkirakan mampu
meningkatkan lowongan pekerjaan 2 sampai 5 kali lipat dari sebelumnya.
Penelitian tersebut bukan omong kosong gaes, bahkan menurut
Sujiastono selaku pimpinan proyek Bandara Kulon Progo
dari PT Angkasa Pura I, Beliau menyatakan jika pembangunan New Yogyakarta
International Airport di Kecamatan Temon akan mendongkrak pertumbuhan
perekonomian, perkembangan wisata, dan menciptakan lapangan kerja.
- Bandara baru akan membuka akses seluas-luasnya untuk semua bidang. Bandara baru akan menyerap puluhan ribu tenaga kerja, baik yang bekerja di bandara, sektor jasa, pariwisata, dan lain-lain.
- Bandara baru membutuhkan puluhan ribu tenaga kerja, khusus di dalam bandara. Banyak peluang bisnis terbuka dari bisnis perhotelan, rumah makan, tempat tinggal, jasa, hingga mendorong pertumbuhan industri dan pariwisata. Artinya, bandara akan menciptakan lapangan pekerjaan yang besar sehingga harapannya kesejahteraan masyarakat meningkat dan pengangguran berkurang.
- Dampak pembangunan bandara adalah memacu perkembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi masyarakat, menarik investor untuk membuka usaha atau industri baru, mempercepat arus lalu lintas manusia, barang dan jasa.
Masyarakat Kulon Progo pantas berbangga lho karena punya New Yogyakarta International Airport yang akan
menjadi pusat pertumbuhan ekonomi bagi pembangunan Kulon Progo pada khususnya
dan DIY pada umumnya
Peran Pemerintah
Daerah Kulon Progo
Presiden Jokowi, Gubernur DIY dan menteri-menteri meresmikan mulainya pembangunan New Yogyakarta International Airport (sumber gbr. katadatanews.com) |
Sebagai pemangku
kekuasaan daerah, Pemerintah Daerah Kulon Progo akan tetap bertanggung jawab
pada semua warganya. Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo menyatakan berkomitmen untuk mempercepat pembangunan
kompleks hunian bagi sekitar 138 KK yang terdampak yang memilih untuk
direlokasi di Desa Kedundang, Kecamatan Temon. Selain itu juga Pemda telah
memberikan berbagai pelatihan, seperti pelatihan tenaga keamanan,
menjahit, memasak, rias, dan ketrampilan lainnya agar warga disekitar dapat
berwirausaha saat sebelum dan
setelah New Yogyakarta Internasional Airport berdiri loh..
Support bagi pembangunan
bandar udara baru tak hanya dari birokrat tapi dari jajaran kepolisian pun tak
tinggal diam. Kapolres Kulon Progo AKBP Yuliyanto mengatakan bahwa pihaknya
akan mengevaluasi sistem pengamanan yang dilaksanakan pada tahapan pembangunan
bandara. Pihak Polres akan mengevaluasi kekurangan atau kelemahan
pengamanan selama penahapan pembangunan bandara.
"Sesok
ning tlatah Temon kene bakal ono wong dodolan camcau nang awang-awang.
Tlatah Temon kene bakal dadi susuhe kinjeng wesi. Glagah bakal dadi mercusuaring
bawono.”
Semoga prediksi para leluhur yang meramalkan jika di masa depan
kecamatan Temon akan menjadi tempat berkumpulnya serangga besi (pesawat) dan
Glagah menjadi mercusiarnya dunia bakal terwujud.
Sobat Prima, sebagai
warga negara yang baik yuk kita dukung program pembangunan yang sudah
direncanakan pemerintah, salah satunya New Yogyakarta International
Airport. Banyak manfaatnya daripada
mudharatnya. Contoh kecil saja, jalan di dekat rumah saya pasti nggak semacet sekarang
dan bersiap menikmati fasilitas New Yogyakarta International Airport yang pasti
istimewa.
Mudah2an dimudahkan dan dilancarkan ya bandara barunya. Sudah jengah dengan delayed dan pasaraya bandara yg sempit, hihihi.
BalasHapusIki nek wis dadi cedhak omahku, Mbak. Ya nggak cedhak banget sih tapi lumayan lah daripada ke Jogja. Aku selalu ingat beberapa kali kalo DLK ke Jogja dulu pesawatnya selalu antri terbang saking padatnya jadwal.
BalasHapusSemoga semakin sukses bandara baru ini, hehe :D Semakin maju dan mempermudah transportasi masyarakat
BalasHapusWah, sepertinya ramalannya bakalan terbukti :D Amiin
BalasHapusbagiku bila pindah ke kulon progo akan tambah jauh. tapi mungkin bisa ditempuh dengan lebih efisien bila jalur jalan lintas selatan sudah tembus ke sana :-)
BalasHapusWah baru nih airportnya..
BalasHapusJogja makin istimewa dong pastinya
Selalu kangen jogja...
Februari, semoga jadi kesana
Waaah Yogyakarta semakin lari dalam hal pembangunan yaa, hotel dan tempat wisata sudah lari kencang sekali, sekarang giliran dibangunnya sarana bandara untuk mendatangkan wisatawan domestik maupun mancanegara. Sukses selalu yaaa untuk Yogyaku, kapan kapan kujejak tanahmu lagi,
BalasHapus