Tentang Aku, Dilan dan Ngopi Bareng KAI



Sudah ngopi belum mas biar semangat,
Sudah ngopi belum mbakyu biar tambah ayu,
Sudah ngopi belum lur biar tambah sedulur,
Sudah ngopi belum cin biar bisa ngelupain mantan, 
LoL

Hayo, siapa yang suka ngopi kayak saya, pasti manis juga kayak eike. Hahaha. Kebanyakan ngegombal ya eike. Ketularan dek Dilan ini pasti. Abis dek Dilan manis, jadi tante keinget terus. 

Buahahaha. 

Apaaan sih ini. 

Pokoke yang tau Dilan pasti tahu kalau rindu ini berat, kamu jangan, mending aku saja, kamu gak akan kuat Dek, mending kamu ngopi aja, sini tante ceritain event ngopi paling ngehits di awal tahun 2018 ini.

Yuhuu, mari lupakan Dilan, tante lebih suka Adipati Dolken yang eheeem. 

Yaelah, ini tulisan ngopi kenapa ngebahas dedek emesh sih. Maapken. 

Kali ini serius. Sumprit.

#NgopiBarengKAI



Langit masih gelap ketika saya sudah membonceng babang ojol dari depan gang deket rumah. Sengaja saya keluar dari rumah ketika yang lain masih terlelap. Ketika duo anak lanang sudah terbangun maka pekerjaan rumah akan semakin banyak dan rutinitas cinta-cintaan bareng mereka akan memakan waktu lama. Belum lagi jika mereka harus merengek. Merayu mereka untuk melepaskan simboknya pergi membutuhkan effort yang lebih daripada rayuan Dilan ke Milea. Soal yang ini Dilan pasti kalah sama tante manis.

Nah, daripada ketinggalan kereta saya memilih untuk melewatkan momen cinta-cintaan bareng anak lanang dan menembus dinginnya jalanan Jogja pagi itu bersama abang ojek online.

Pukul setengah 7 saya sudah sampai di stasiun Tugu. Stasiun kebanggaan masyarakat Jogja. Meskipun pagi suasana mulai hangat. Calon penumpang mulai memenuhi stasiun. Berbekal surat tugas dari KAI saya bisa memasuki area stasiun meskipun tanpa tiket. 

Setelah bertanya pada pak satpam dimana acara #NgopiBarengKAI digelar bergegas saya menuju area pintu selatan Stasiun Tugu. Itu lho yang didaerah pasar kembang. Yes, Sarkem. You know 'lah!

Beberapa mas-mas berkaos hitam dengan tulisan Ngopi Bareng KAI nampak sibuk. "Ini pasti panitia" batin saya. Tanpa babibu saya berkenalan dan bertanya yang mana mas Fani, dialah PIC acara #NgopiBarengKAI area Jogja. 

Miss Fani :)

Meskipun namanya Fani, beliau nggak cantik, rambut panjang sih iya tapi nggak cantik. Ya enggaklah, namanya juga mas-mas. :D.  Beliau yang mengkoordinir para barista yang akan berangkat dari Jogja. Ada yang ke arah timur seperti Malang, Surabaya atau Jember dan ke arah barat seperti saya yang akan naik kereta ke Stasiun Gambir.

OK, saya belum cerita ya kalau KAI bersama Komunitas Kopi Nusantara menggelar acara pembagian 50 ribu cup kopi gratis bagi para penumpang di atas kereta api atau calon penumpang yang berada di area stasiun dengan menunjukkan aplikasi KAI Acces di smartphone mereka.

Ada 40 pemberangkatan kereta selama dua hari dari tanggal 30-31 Januari 2018. Dari 13 Stasiun besar di 11 kota.  Di 13 stasiun besar tersebut juga digelar bagi-bagi kopi gratis dengan acara yang pastinya heboh. Stasiun tersebut yaitu Jakarta (Gambir dan Pasar Senen), Bandung, Cirebon, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Semarang, Tegal, Surabaya (Gubeng dan Pasar Turi), Malang dan Jember.

Saya bersama 22 teman blogger dan vlogger bertugas ngeliput keseruan acara ini. 13 orang ikut jalan di dalam kereta bersama barista dan 10 orang yang lain meliput di area stasiun. Saya sendiri mendapat jadwal berangkat ke Stasiun Gambir bersama Mas Yuliono dari Warkop Singsoot dan mas Tatang dari Selemeng Kopi. 

Ohya, ketika menunggu jadwal pemberangkatan kereta Taksaka, saya ngobrol-ngobrol dengan Mas Wisnu Barata, perwakilan dari Komunitas Kopi Nusantara yang menjadi pelopor event ini bersana PT. KAI.

Beliau menjelaskan jika event #NgopiBarengKAI ini bertujuan untuk mengenalkan masyarakat luas jika kita (negeri kita) memiliki buanyak jenis varietas kopi yang bermutu tinggi. Sebagai negara penghasil kopi terbesar no 4 di dunia, budaya ngopi dimasyarakat masih rendah. Ngopi disini dalam artian ngopi yang sehat ya. Minum kopi dari biji kopi asli bukan kopi instant. Acara ini juga dalam rangka membantu teman UKM yang berkcimpung di dunia kopi untuk semakin berkembang dan dikenal masyarakat. Dan kebanyakan warkop dan kedai kopi yang tergabung dalam event ini memang masih menyeduh kopi secara manual. Saya juga baru sekali ini menyaksikan manual brew coffe atau menyeduh kopi secara manual. I'm so excited.


Melaju Bersama Taksaka Pagi


Pukul delapan kurang lima belas menit saya bersama mas Yuliono meninggalkan area pintu selatan Stasiun Tugu. Saya harus melambatkan langkah kaki untuk menyeimbangkan langkah kaki mas Yuliono. Koper coklat besar dengan model klasik membuat jalan mas Yuliono sedikit terhambat. Ternyata perangkat untuk bikin kopi banyak juga ya. Saya pun sudah tak sabar melihat para penyeduh kopi memperlihatkan aksi mereka di gerbong restorasi kereta api Taksaka pagi. Apalagi gerbong kereta yang selalu bergoyang pasti membuat suasana makin menarik.




Sesampai di gerbong mas Yuliono segera membuka koper ajaibnya dan menata semua perlengkapan untuk membuat kopi serta berbagai jenis kopi yang akan dia seduh. Dalam hitungan menit kopi segera tersaji dalam cup putih bertuliskan KAI dan 50K kopi gratis. Bapak Ridwan dan beberapa jajaran pejabat KAI area Jogja berkesempatan tos bersama dan minum kopi bersama sebelum kereta Taksaka berangkat. Usai minum kopi bersama mas Fani menitipkan saya dan barista kepada petugas gerbong restorasi, namanya Mas Cahyo kalau nggak salah. 

Detik-detik terakhir sebelum kereta berangkat Mas Tatang dengan ransel besar muncul di gerbong restorasi. Rupanya doi yang sedari tadi dicalling mas Fani karena nggak datang-datang. Yaelah mas, semalam begadang packing ya sampai bangun kesiangan. Tapi untung sih, nggak sampai ketinggalan kereta. Jadi seru 'kan ada dua barista, setiap barista pasti racikannya berbeda. Menghasilkan cita rasa kopi yang khas pula.

Yeay.

Saat yang ditunggu-tunggu tiba. Naik kereta api. Tut. Tut. Tut. Siapa hendak turut.




Kereta yang saya tumpangi berangkat menuju stasiun Gambir. Jika saya sibuk dengan kamera dan upload aktivitas selama di kereta di Instagram ataupun live tweet. Mas Tatang dan Mas Yuliono berkutat dengan kopi, air panas, alat penyeduh serta ratusan cup bertuliskan Ngopi Bareng KAI 50K.




Goncangan dalam kereta tak begitu mengganggu, hanya goncangan hati eike saat teringat Dilan cukup menganggu konsentrasi. ((Dilan meneh)). LoL.




Asap putih nampak mengepul dari cangkir-cangkir putih yang sudah terisi kopi hitam.  Audio annoucer yang memberi info kepada penumpang sudah diputar. Para penumpang kereta api Taksaka bisa mendapatkan secangkir kopi gratis jika dapat menunjukkan aplikasi KAI Access di smartphone mereka. 


Pemberian kopi dibagi menurut gerbong. Setiap gerbong diberi waktu tersendiri untuk mengambil kopi di gerbong restorasi. Tentunya ini untuk membatasi agar tidak semua penumpan datang bersamaan menuju gerbong restorasi.

Tanpa menunggu lama, penumpang kereta api Taksaka secara bergantian mendatangi gerbong restorasi. Penumpang berbincang tentang kopi dengan mas Tatang ataupun Mas Yuliono. Sebagai penyeduh kopi tentunya mereka tahu tentang jenis kopi lokal yang mempunyai taste berbeda-beda. Penumpang diberikan kopi sesuai selera mereka. Ada yang suka kopi pahit atau cenderung manis. Jenis kopi robusta cenderung lebih pahit sedangkan kopi arabica rasanya lebih asam. 

Ehm, membahas tentang kopi saya bagaikan gelas kosong. Nol pemirsah. Selama ini cuma tahu tentang kopi sachetan yang murah padahal itu nggak sehat. OMG. Kemana aja eike selama ini. Sampai nggak tahu ada Dilan di dekatku, eh ada banyak kopi nusantara yang sehat dan nikmat.

Tentang Kopi Nusantara

sumber gambar : kaskus

Selama di kereta Mas Tatang yang lebih banyak bercerita tentang kopi edebre edebre. Sedangkan Mas Yuliono sukanya menghibur kami dengan sinsootannya (siulannya) dan tingkah polahnya yang lucu. Suer. Kamu mesti ngopi ke Warkop Singsoot di daerah Pakungingratan. Doi super lucu dan ternyata memang backgroundnya di dunia seni dan sering manggung di acara-acara budaya.

Saya, Mas Tatang dan Mas Yuliono
Banyak dari masyarakat Indonesia yang belum sadar jika negeri kita memiliki buanyak varietas kopi unggulan dan menjadi salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia. Minum kopi bukan sekedar biar mata melek atau untuk gaya-gayaan tetapi minum kopi juga menyehatkan lho. Asal tahu caranya. Pertama hindari minum kopi dengan gula, akan meningkatkan keasaman dan membuat asam lambung naik. Manfaat kopi yang lain meningkatkan stamina, mencegah parkinson, mengurangi sakit kepala dan meningkatkan mood.

Saya sendiri ketika pusing memilih untuk meminum seteguk dua teguk kopi hitam. Ingat bukan kopi instant ya. Efek kafein akan membantu menyempitkan pembuluh darah dan gejala kepala pusing akan berkurang. Tetapi sensitivitas  tiap orang berbeda ya, jangan kebanyakan juga karena segala hal yang berlebihan itu tidak baik. Imbangi juga dengan minum air putih yang banyak.

Ngobrol panjang lebar dengan Mas Tatang membuka wawasan saya tentang perkopian. Setiap kopi memiliki karakteristik rasa yang berbeda. Rasa, kualitas dan aroma kopi bergantung dari jenis verietas dan dimana kopi itu ditanam. Jadi nggak heran jika kopi Flores, Papua, Kop Lampung, Kopi Luwak, Kopi Lintong, Kopi Gayo ataupun kopi Toraja aroma serta rasanya tidak sama. Faktor ketinggian tanah, duhu cuaca, proses pasca panen pengeringan hingga proses penyangraian akan berpengaruh pada citarasa kopi.

Mas Tatang sendiri membuat brand Selemeng kopi dan fokus pada kopi Jawa. Dari Jawa saja ada puluhan jenis kopi. Antara lain Arabika Raung Ijen, Robusta Lawu Magetan, Javanica, Merapi Barata, Kopi Dieng hingga Kopi Petung Kriyono dan masih banyak lagi lho. 

Selain itu ada kopi cold brew yang sudah dikemas botolan. Berbeda dengan kopi biasa yang diseduh dengan air panas, cold brew ini prosesnya biji kopi diseduh dengan air dingin selama 8 jam. Sensasi rasanya luar biasa.



50k Cup Kopi Gratis







Bagi pecinta kopi yang sudah terbiasa minum kopi adanya event kopi gratis ini tentu disambut dengan hangat. Pendingin udara Taksaka yang menggigit itu bisa membuyarkan lamunan tentang Dilan. Lha mending ngopi tho. Gratis lagi.

Penumpang kereta api Taksaka dengan sumringah memperlihatkan aplikasi KAI Access pada kami dan semakin happy saat secangkir kopi panas sudah ada di genggaman tangan mereka. 

Srupuuut,

Mantap gan.



Kopi disajikan tanpa gula oleh mas Tatang ataupun Mas Yuliono. Barista menyaranka untuk menghirup aroma kopi dulu dan menyeruput kopi sebelum ditambahi gula agar tahu rasa asli dari kopi. Tetapi, mereka seperti saya. Suka yang manis-manis. Disediakan gula pasir dan gula merah bagi yang menginginkan kopi dengan sedikit gula. Toh tidak diharamkan memberi sedikit gula pada kopi. Hidup udah pahit jangan malah ditambah pait. LoL

Penggalangan Dana Bagi Masyarakat yang Kekurangan Gizi



Selain pembagian kopi gratis, acara #NgopiBarengKAI juga menggalan dana bagi anak yang kekurangan gizi yang tinggal di sekitar 13 stasiun yang diadakan event. Para barista bisa menjual aneka produk mereka selama di gerbong atau di stasiun. Produk yang dijual bisa roast eban, green bean, kopi bubuk atau cold brew. 10 % dari penjualan akan disumbangkan untuk perbaikan gizi bagi anak yang kekurangan gizi.



Minum Kopi Bareng Jajaran KAI dan Masyarakat di Stasiun Besar Gambir

Stasiun Gambir yang ruamai pol

Pukul empat sore kami sudah sampai di Stasiun Gambir. Semua penumpang turun di sini karena Stasiun Gambir merupakan pemberhentian terakhir. Masih bersama mas Yuliono dan Mas Tatang kami menuju ke dalam stasiun untuk bertemu mas Sugeng dan Mas Anang selaku PIC di Jakarta. Saya mengira jika mereka orang Jakarta. Ternyata saya salah. Mas Anang dan Mas Sugeng juga piyayi Jogja. Semua panitia Ngopi Bareng KAI didatangkan dari Jogja dan dibantu komunitas kopi daerah masing-masing.



Sesuai jadwal pada pukul 4 sore di 13 stasiun yang menyelenggarakan event #NgopiBarengKAI diadakan acara minum kopi bareng. Meskipun agak mundur dari jadwal tetapi acara berlangsung seru. Pejabat di PT KAI daop Jakarta serta masyarakat yang berada di stasiun dan komunitas kopi menikmati kopi bersama. Didahului dengan sambutan oleh beberapa pejabat di PT KAI.


Keseruan #NgopiBarengKAI di Stasiun Gambir



Kami bertiga sempat beristirahat untuk mandi dan selonjoran sebentar di hotel transit yang disediakan oleh panitia. Saya sendiri memilih untuk tidak beristirahat karena hanya ada dua bed dan masih ada beberapa teman yang datang dari berbagai kota. Melihat keseruan para  barista ibukota lebih menarik bagi saya daripada sekedar tiduran di kamar. Apalagi cuma 3 sampai 4 jam. Waktunya sangat nanggung untuk beristirahat.






Menyaksikan para penyeduh kopi beraksi merupakan keasyikan tersendiri. Apalagi alat yang digunakan lebih komplit. Saya bisa melihat barista menghaluskan biji kopi. Menyeduh kopi dan jenis kopi yang disajikan disini juga berbeda. Ada kopi Papua dan kopi wine. Nah, kata baista kopi wine memang menghasilkan cita rasa semacam wine. Ada aroma anggur gitu. Sayang kemaren saya nggak sempat mecicipi. Kadung di perjalanan sudah kembung minum kopi terus. Apalagi yang menarik selain kopi yang nikmat gaes? Kalau ada barista ganteng bikin kopi pahit jadi manis. LoL




Kembali ke Jogja Bersama Taksaka Malam


Bolak balik dari Jogja-Jakarta dalam sehari sih sudah beberapa kali, tetapi naik pesawat. Pengalaman sehari semalam naik kereta dua kali baru pertama kali ini saya rasakan. Kalau nggak demi Dilan    #NgopiBarengKAI ogah gue. 

Perjalanan dari Jogja Jakarta ditempuh selama kurang lebih 8 jam perjalanan.  Saya sampai di Jakarta jam 4 sore dan pada pukul 20.45 harus bertolak menuju kota gudeg lagi. 

Aku rapopo mas. Aku Kuat. Yang berat itu rindu. :)))))

Dengan kereta yang sama kami bertiga, tim hore dari Jogja kembali ke kampung halaman. Mas Tatang dan Mas Yuliono kembali menggelar lapak mereka. Penyeduh kopi beraksi dan kopi panas dengan aroma menusuk hidung kembali tersaji di meja restorasi kereta Taksaka Malam.








Berbeda dengan siang tadi,  penumpang kereta malam lebih antusias menyambut pembagian kopi gratis. Mungkin faktor dingin atau memang waktunya yang tepat. Malam-malam minum kopi sepertinya lebih diminati masyarakat kita.




Sobat Prima, selama di kereta urusan logistik sudah disiapkan oleh PT. Reska Usaha selaku anak perusahan PT KAI yang mengurusi restoran. Beberapa menu yang disajikan  dari nasi goreng, nasi rames dengan aneka pilihan lauk, mi kuah dan bakso. Jika siang tadi saya sudah menikmati nasi ayam sebagai pembunuh rasa lapar. Malamnya saya request bakso sama Mas Cahyo (semoga namanya nggak salah). Bakso kemasan di kereta api itu enak banget lho. Setiap naik kereta saya pasti pesen menu ini. Di kereta ekonomi juga ada kok, terakhir saya naik kereta Sri Tanjung dan menu makanannya juga lengkap/



By the way, terimakasih banyak kepada mbak mas yang cantik dan ganteng prama dan prami kereta api Taksaka yang sudah ramah dan baik pada kami. Maafkan jika saya kebanyakan wira wiri. Ohya, selama berangkat dan pulang kami bertemu dengan prama dan prami yang sama. Jadi hampir sehari semalam bersama. Hanya untuk kondektur berganti 3 kali. 



Saat pulang kondektur ganti personil di Stasiun Cirebon. Saya sudah lelah dan mencari seat kursi kosong di area penumpang karena gerbong restorasi sudah penuh. Jika dengan kondektur sebelumnya saya sudah berkenalan, dengan kondektur terakhir saya belum sempat mengenalkan diri.

Ketika mulai terlelap saya dibangunkan dan ditanyai dari gerbong mana. Saya yang baru terbangun agak tergagap menjawab dan sepertinya makin dicurigai. Ahai. Dikira penumpang gelap guwe padahal muka nggak gelap lho. 


Pukul 4 pagi, baru bangun langsung pose :)

Saya bukan penumpang gelap pak kondektur, sini saya kasih kopi aja :)

Baru setelah saya menjelaskan jika saya vlogger yang meliput event Ngopi Bareng KAI dan bersedia menunjukkan surat tugas baru deh dia yakin.  Sobat Prima, pegangan saya ketika event kemaren yang cuma surat tugas dari KAI. Kalau sampai hilang bisa-bisa diturunin dari gerbong kagak bisa pulang. Tapi untung nggak sampai terjadi. Crew KAI baik-baik semua kok.

Ya ampun, panjang juga yang cerita keseruan event #NgopiBarengKAI. Semoga tahun depan ada event ngopi yang seru lagi. Apalagi gratis. Saya sukak. Saya sukak.  Masyarakat biar pada tahu ini lho kopi kita. Ini lho cara minum kopi yang sehat. Sekali lagi thanks to PT KAI, PT Reska Usaha, Mas Wisnu dan Komunitas Kopi Nusantara.

Akhir kata, tentang rasa tentu setiap orang mempunyai selera masing-masing. Mungkin kamu suka pahit, dia suka kopi yang rasanya kompleks, aku suka yang asem dan mereka suka yang agak manis. Ada pepatah yang berbunyi  "De gustibus non est disputandum".

Selera bukanlah suatu hal yang bisa diperdebatkan. Seperti kamu yang suka Dilan diperankan oleh dedek Iqbal. tapi saya lebih suka jika Dilan diperankan sama Adipati Dolken yang kharismanya nggak ketulungan.

OK. See you gaes. Jangan lupa ngopi, sebelum ngopikirin aku.

-----------------------------
Baca ini dulu sebelum meminum kopi
1. Saat di kedai kopi, coba deh ngobrol dulu sama barista, ceritain tentang selera ngopi kamu. Suka yang pahit atau cenderung asam. Jangan lupa ceritakan juga jika punya maag atau asam lambung. Barista akan membuatkan kopi yang sesuai dengan selera kamu dan perut kamu.

2. Minum kopi pelan-pelan. Sebelum diminum coba hidup aromanya dulu. Minum seteguk demi seteguk, jangan langsung sekali tenggak ya.

3. Setelah minum kopi jangan langsung sikat gigi, biarkan dulu sejam agar kadar keasaman di gigi menghilang.

4. Lebih baik minum kopi tanpa gula, lebih sehat gaes, kalau kurang manis coba deh minum kopi sembari ngeliatin foto eike atau mbak Dian sastro :D

5. Konon, minum kopi bikin mata melek, padahal enggak lho. Itu hanya sugesti kamu kebanyakan lihat iklan

6. Minum kopi lokal biar petani dan UKM kita maju. Jika masih bingung beli kopi asli dimana coba hubungi kedai kopi dibawah (untuk area Jogja), jangan minum kopi instant apalagi yang campuran. BIG NO.

IG Kedai Kopi :
1. @jihacks
2. @_lotsee
3. @warkopsingsoot
4. @sellie.coffee
5. @kopiselemeng
6. @meltingpotyogyakarta
7. @kopikopi.id
8. @thecivethouse
9. @sebelahkopi

Cobain deh sensasi minum kopi dengan seduh manual.

Lihat videonya yaaa



Komentar

  1. Ku bacanya serasa ikut dalam perjalanan di kereta sambil ngopi ramai-ramai :)
    Setuju, selera itu jangan sampai jadi masalah. Masing-masing orang lah :)

    BalasHapus
  2. Favorit mah kalau diajak ngopi gini, semangat aku ^^ Ngopi yang sehat dan ngopi yang bener, ehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, kebanyakan pada ngopi yang nggak sehat, bahaya.

      Hapus
  3. Wah selera boleh beda tapi tetap satu suka ngopi, wkwk. Kalau aku lebih suka jika Dilan diperankan sama Jefri nichol, wkwk.

    BalasHapus
  4. Aku ngiriiiii... acaranya seru banget, minum kopi pulakkkk... huhuhu

    BalasHapus
  5. Wah, walau banyak waktu di jalan dan di atas kereta, tapi sumprit seru tenan mbak.. bener-bener pengalaman yang ga bisa dilupakan..

    BalasHapus
  6. Andai Adipati Dolken mendadak nonggol di KA Taksaka mesti tante Prima girang minta ampun trus ujungnya ngopi bareng dek Adipati hahaha. Kemarin ngarep juga ketemu artis, sampai dibelain jalan ke seluruh gerbong penumpang dari nomor satu sampai sembilan. Hasilnya nihil, yang menarik perhatian cuma beberapa doank. Eh ini judulnya kok malah cari gebetan ya. :-P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halim, masak aku dipanggil tante :(( Penumpangnya sedikit dan old kabeh, nggak ada yg bisa dikecengin , Hahaha

      Hapus
  7. #Saya bersama 22 teman blogger dan vlogger bertugas ngeliput keseruan acara ini. 13 orang ikut jalan di dalam kereta bersama barista dan 10 orang yang lain meliput di area stasiun..." Itungan saya jadi 23. :p

    Overall, membaca ceritanya saya seperti ikut ke dalam perjalanan serunya, mantab. Bolakbalik jogja-gambir menikmati kopi nusantara. Jossss

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya ampun, aku salah hitung yaaaa, pelajaran matematika nggak dateng mas, ok aku revisi yaa

      Hapus
  8. Duh, asyiknya ngupi cantik di kereta :)

    BalasHapus
  9. Senang ya mbak pas dalam perjalanan dapat kopi gratis. Apalagi kopinya yang berkualitas.
    Moga aja KAI bekerjasama dg komunitas lainnya juga bisa memberikan pelayanan prima bagi pengguna kereta api

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, sekarang malah lagi ngadain event jazz, memberikan yang terbaik bagi penumpang KAI

      Hapus
  10. Mantaap mbak
    Btw kameranya apa ya.. apikk

    BalasHapus

Posting Komentar

Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)