Memilih atau menentukan adalah hal yg sulit dilakukan dan memerlukan banyak waktu untuk berpikir.Apalagi memilih atau memutuskan sesuatu yg penting dan pilihan itu merupakan tanggung jawab seumur hidup.
Seperti yg saat ini sedang aku renungkan dalam-dalam. Diakah jodohku?
Ya sebelum semuanya terlanjur terjadi,sebelum janji perkawinan terucap,sebelum aku menjadi milik dia selamanya,sebelum aku harus meghabiskan sebagian besar waktu untuk hidup bersama dia,dan itu semua menjadi tanggungjawab ku dengan Tuhan juga.
Dulu,mencari pacar sekedar melihat apakah dia ganteng,keren,jago basket,jago ngeband,suka ngasih surprise,ataupun tiba-tiba memberi mawar untukku.
Dulu terasa gampang sekali mencari pacar,yach mungkin karena dulu cuma sekedar cinta monyet,
TAPI sekarang saya sedang menimbang apakah si dia cocok untuk dijadikan pasangan hidup, ”Apa dia mencintaiku?” ”Seberapa mampukah si dia mencintaiku?” Diakah jawaban doaku selama bertahun-tahun untuk memberi kawan hidup yg seiman?
Dia pria yang sederhana,bukan anak orang kaya,tidak punya tampang yang terlalu keren,jelas bukan tipe Pria idaman yg selama ini saya cari.Apalagi dia sama sekali tidak mau diajak keclub,ataupun menemaniku berhura-hura dengan kawan-kawanku.
Tapi Tuhan,bukankah itu berarti dia pria yg baik,tidak suka hedonisme seperti aku,dan dia membimbing aku tuk berubah menjadi lebih baik.
Dia memang pria yang saleh,dan ini salah satu alasan saya memilih dia.
Kelebihan lain yg dia miliki adalah kedewasaan emosi,yang saya tentu jauh dibawahnya.
Hal yang paling penting,aku harus mempunyai suami yang bertangung jawab terhadap aku dan keluarganya,hal ini yg sangat terlihat dari dia,semenjak dia lulus STM sampai saat ini,dia tak pernah merepotkan atau meminta uang dari keluarganya,justru dia yg menjadi tulang punggung keluarganya…..
Tapi,kadang saya masih hidup dalam nostalgia masa lalu,dan masih merasa mantan pacarku adalah orang yg saya cintai….tapi mungkin itu hanya ingin mengulang
keindahan masa pacaran dulu….
Tuhan,walaupun cintaku mungkin tidak sebesar yang dia berikan,tapi perlahan dan pasti dia sudah menjadi sebagian dari hidupku,
cincin pertunangan juga sudah melingkar,dengan pemberkatan dari romo,dan kami sudah menjalaninya satu tahun lebih,dengan bahagia…masihkah aku bertanya-tanya dan ragu dengan semua yg sudah dia buktikan selama ini?
haruskah kubuang semua kekawatiran masa depan?apakah nanti dia akan lebih kaya,mampu mencukupi semua kebutuhan,akan mampu sabar mendampingi aku dan banyak pertanyaan lain….
Tapi aku percaya jika hubungan dilandasi kasih Krsitus,dan menyerahkan semuanya kepada Kristus,aku percaya kita akan bahagia….
Masih ada 6 bulan untuk menjalani pilihan itu,dan semoga pilihan ku tepat…..
Seperti yg saat ini sedang aku renungkan dalam-dalam. Diakah jodohku?
Ya sebelum semuanya terlanjur terjadi,sebelum janji perkawinan terucap,sebelum aku menjadi milik dia selamanya,sebelum aku harus meghabiskan sebagian besar waktu untuk hidup bersama dia,dan itu semua menjadi tanggungjawab ku dengan Tuhan juga.
Dulu,mencari pacar sekedar melihat apakah dia ganteng,keren,jago basket,jago ngeband,suka ngasih surprise,ataupun tiba-tiba memberi mawar untukku.
Dulu terasa gampang sekali mencari pacar,yach mungkin karena dulu cuma sekedar cinta monyet,
TAPI sekarang saya sedang menimbang apakah si dia cocok untuk dijadikan pasangan hidup, ”Apa dia mencintaiku?” ”Seberapa mampukah si dia mencintaiku?” Diakah jawaban doaku selama bertahun-tahun untuk memberi kawan hidup yg seiman?
Dia pria yang sederhana,bukan anak orang kaya,tidak punya tampang yang terlalu keren,jelas bukan tipe Pria idaman yg selama ini saya cari.Apalagi dia sama sekali tidak mau diajak keclub,ataupun menemaniku berhura-hura dengan kawan-kawanku.
Tapi Tuhan,bukankah itu berarti dia pria yg baik,tidak suka hedonisme seperti aku,dan dia membimbing aku tuk berubah menjadi lebih baik.
Dia memang pria yang saleh,dan ini salah satu alasan saya memilih dia.
Kelebihan lain yg dia miliki adalah kedewasaan emosi,yang saya tentu jauh dibawahnya.
Hal yang paling penting,aku harus mempunyai suami yang bertangung jawab terhadap aku dan keluarganya,hal ini yg sangat terlihat dari dia,semenjak dia lulus STM sampai saat ini,dia tak pernah merepotkan atau meminta uang dari keluarganya,justru dia yg menjadi tulang punggung keluarganya…..
Tapi,kadang saya masih hidup dalam nostalgia masa lalu,dan masih merasa mantan pacarku adalah orang yg saya cintai….tapi mungkin itu hanya ingin mengulang
keindahan masa pacaran dulu….
Tuhan,walaupun cintaku mungkin tidak sebesar yang dia berikan,tapi perlahan dan pasti dia sudah menjadi sebagian dari hidupku,
cincin pertunangan juga sudah melingkar,dengan pemberkatan dari romo,dan kami sudah menjalaninya satu tahun lebih,dengan bahagia…masihkah aku bertanya-tanya dan ragu dengan semua yg sudah dia buktikan selama ini?
haruskah kubuang semua kekawatiran masa depan?apakah nanti dia akan lebih kaya,mampu mencukupi semua kebutuhan,akan mampu sabar mendampingi aku dan banyak pertanyaan lain….
Tapi aku percaya jika hubungan dilandasi kasih Krsitus,dan menyerahkan semuanya kepada Kristus,aku percaya kita akan bahagia….
Masih ada 6 bulan untuk menjalani pilihan itu,dan semoga pilihan ku tepat…..
Komentar
Posting Komentar
Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)