|
Gereja Ganjuran (Gbr Dok Pribadi) |
Dulu, saya harus menempuh berpuluh kilometer untuk sampai di tempat ini, Gereja Katolik Hati Kudus Ganjuran, atau yang biasa disebut Gereja Ganjuran. Saat mau ujiansekolah atau hati sedang penat, saya meluangkan waktu kesini, menyepi, merenung dan berdoa. Bukan berarti harus ke tempat ini agar tujuan tercapai. Tapi, di tempat ini merupakan salah satu sarana, dan disini saya menemukan ketenangan. Dan bisa lebih khusyuk saat "berbicara" dengan Dia.
|
Jalan menuju gereja yang sangat asri |
Ada yang berbeda dengan gereja dengan model joglo ini, candi dengan patung Yesus dalam busana Jawa berdiri megah di samping gereja ini. Kita bisa bertemu dengan Yesus dalam versi Jawa, mengenakan surjan dan mahkota. Yesus digambarkan sedang duduk dan berdoa. Seperti halnya Katolik yang universal, begitupun Yesus yang menjadi milik semua bangsa, termasuk orang Jawa.
|
Pintu gerbang menuju kompleks gereja |
Gereja ini berada di Ganjuran Bantul, 20 km dari kota Jogja. Dari arah ring road selatan melewati Jalan Bantul menuju Samas, ada papan petunjuk di jalan yang memudahkan kita untuk sampai di gereja Ganjuran ini. Landscape gereja ini sangatlah menarik, bangunan gereja ini dirancang dengan gabungan antara gaya Hindu, Jawa dan Eropa. Gaya Eropa dapat
ditemui pada bentuk bangunan berupa salib bila dilihat dari udara,
sementara gaya Jawa bisa dilihat pada atap yang berbentuk tajug, bisa
digunakan sebagai atap tempat ibadah. Atap itu disokong oleh empat tiang
kayu jati, melambangkan empat penulis Injil, yaitu Matius, Markus,
Lukas dan Yohanes.
|
Ada 2 joglo yang bisa digunakan untuk beristirahat para pengunjung atau para peziarah |
|
Design Jawa di dalam gereja |
|
Kita bisa membeli pernik-pernik ataupun souvenir di kios ini. |
|
Meja altar yang juga menggunakan design Jawa yang cantik |
Nuansa Jawa juga terlihat pada altar, sancristi (tempat
menyimpan peralatan misa), doopvont (wadah air untuk baptis) dan
chatevummenen (tempat katekis). Patung Yesus dan Bunda Maria yang tengah
menggendong putranya juga digambarkan tengah memakai pakaian Jawa.
Demikian pula relief-relief pada tiap pemberhentian jalan salib, Yesus
digambarkan memiliki rambut mirip seorang pendeta Hindu.
|
Pintu disamping gereja |
|
Halaman kompleks yang sangat rindang. Kita juga bisa mengadakan jalan salib disini. |
|
Candi Hati Kudus Yesus |
|
Tampak beberapa orang yang menunggu giliran untuk masuk ke candi |
|
Air pancuran yang sangat menyegarkan. |
Tempat ini tak hanya ramai dikunjungi saat hari Minggu atau sabtu , tapi hampir setiap hari banyak peziarah yang datang. Mungkin, mereka sama seperti saya, menyingkir sejenak dari keriuhan dunia, menghirup udara segar di bawah pohon pinus, menyegarkan tubuh dengan dinginnya air pancuran dan berakhir dengan menemukan ketenangan batin yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.Pulang dengan hati yang damai dan
fresh.
Anda berminat kesini, ohya, tempat ini bukan milik kami orang Katolik, tapi siapa saja bisa ke sini, asal jangan bikin keributan ya, karena keheningan di utamakan disini.
Salam Damai, Berkah Dalem.
Ini salah satu tempat favorit saya untuk "melarikan diri" selain Garden of Prayer GKI Gejayan mbak. Selalu ada yang tercerahkan di hati tiap kembali dari sini :)
BalasHapusKalo pas masih di Klaten, Sendang Sriningsih tempat pelarian saya, adem dan hening banget disana.
Hapus