Snorkeling di Tanjung Benoa |
Jumpa lagi, jumpa Maissy kembali,hehe malah jadi nyanyi yaaa.. . Silakan lihat para kasubag berselfie yaaaa.
Perjalanan dari pantai menuju ke laut, karena perahunya ada kacanya, kita bisa melihat dasar laut
Coba tebak, lagi dimanakah kami? Yes, Tanjung Benoa. Setelah naik banana boat tapi belum basah juga, lanjut snorkeling ahh. Sudah luama saya pengen bersnorkeling ria, tapi di pantai Bantul gakada #glek, hahaha. Nah, mumpung di Bali nih, berani-beraniin buat nyemplung laut.
Sayang air laut di Tanjung Benoa sedang pasang, dan banyaknya kapal yang ngumpul di tengah bikin air laut keruh. Agak susah untuk bisa melihat jelas ikan-ikan yang bersliweran. Saya berenam dengan rekan kantor, pertama masuk ke air agak kaget karena harus belajar bernapas lewat mulut. Maklum, baru sekali ini snorkeling. Ada seorang rekan yang masih belum bisa bernapas dengan mulut dan sesekali bernapas dengan hidung, hingga airnya terhirup, dan dia memilih balik ke perahu.
Begitupun saya, sempat menghirup air lewat hidung, hingga perlu membuka masker dan mengeluarkan air laut yang mulai memenuhi mata.
Untuk bisa snorkeling disini saya harus merogoh kocek sebesar 250 ribu, itupun sudah tawar menawar dengan pihak penyedia. Minimal peserta yang ikut 5 orang, baru diberangkatkan ke tengah laut. Perlengkapan yang diberikan ada snorkel, fins(sepatu katak), masker dan jaket pelampung. Sebenernya enak ga pake pelampung, bisa lebih leluasa menyelam. Tapi, karena ga ada life guardnya, semua harus memakain pelampung. Pengelola tak mau ambil resiko, karena memang tak ada pengawasan. Saya berharap mendapat briefing singkat agar tau teknis snorkelingnya. Tapi ternyata cuma disuruh naik perahu motor, diantar sampai kelaut dan silakan nyemplung.
Selain itu kita juga di kasih seplastik roti tawar, tidak untuk dimakan lho, tapi dikasihin ke ikan-ikan. Guna menarik perhatian para ikan, agar mendekati kita.
Tidak terlalu banyak ikan yang saya temui, karena terlalu banyak orang yang snorkeling disini. Berebut tempat gitulah. Tapi tetep asyik, secara ini pengalaman pertama saya bersnorkeling.
Setelah satu jam kami harus kembali ke pantai, sayang waktunya terbatas, padahal masih ingin bermain bersama ikan-ikan.Ohya, di Tanjung Benoa banyak turis dari Korsel dan Jepang yang bening-bening#kaca kali. Kalo pengen deket2, bisa lho snorkeling bareng, pura-pura nya liat ikan sama-sama, kayak temen saya, hahaha
Ternyata snorkeling itu menyenangkan yaaaa, ga sekedar main air tapi memiliki manfaat sama dengan berenang, dan lagi ngurangin stress. Begitu nyemplung ke laut dan berinteraksi ama ikan-ikan jadi lupa ama utang-utang #curcol, haha. Perlu agenda lanjutan nih, kapan yaa bisa nyicipin diving ke Karimunjawa?Adakah yang mau saya titipin satu suami dan dua tuyul, hehehe.
Suka main air? Snorkeling yukkk!
asyik sekali mbak Prima, tapi saya takut masuk air karena nggak bisa berenang... :)
BalasHapusKan pake pelampung mbak, ga hrs bisa berenang. Saya malah ketagihan je
Hapus