Hayo, adakah yang berani megang reptil seperti ular atau iguana? Kalau saya mah paling nyowel bentar, ngga berani megang lama-lama. Tapi, berbeda dengan Mbak Dian. Ibu satu ini bahkan aktif di komunitas pecinta reptil di kota Batam. So, mengendong ular pun sudah bukan hal yang asing lagi bagi perempuan manis yang suka berpetualang ini.
Sosok satu ini begitu istimewa, tak hanya pecinta traveling, fotografi dan kuliner. Tapi doi juga aktif di komunitas pecinta reptil dan salah satu motor penggerak kelas Inspirasi di Batam. Ya, Mbak Dian Radiata memang bikin saya geleng-geleng. Di tengah kesibukannya sebagai engginering di kapal. Dia masih bisa aktif menjadi relawan dan mengajar di kelas Inspirasi Batam. Sebuah keinginan yang masih menjadi cita-cita bagi saya hingga saat ini.
Si kuning unyu anteng aja ya di pegang Mbak Dian |
Sosok satu ini begitu istimewa, tak hanya pecinta traveling, fotografi dan kuliner. Tapi doi juga aktif di komunitas pecinta reptil dan salah satu motor penggerak kelas Inspirasi di Batam. Ya, Mbak Dian Radiata memang bikin saya geleng-geleng. Di tengah kesibukannya sebagai engginering di kapal. Dia masih bisa aktif menjadi relawan dan mengajar di kelas Inspirasi Batam. Sebuah keinginan yang masih menjadi cita-cita bagi saya hingga saat ini.
Saya mengenal Mbak Dian melalui dunia maya, lewat tulisannya di blog Adventurose dan sapaan di dunia facebook raya. Pasti kamu penasaran khan, kayak apa sih Mbak Dian Radiata ini? Kali ini saya akan mengajak kamu mengenal lebih dekat sosok pemilik blog bertagline "because life is an adventure".
Cekidot ya pemirsah.
Perempuan berwajah manis ini gemar memakai busana berwarna hitam. Banyak sesi foto yang menampilkan Mbak Dian memakai baju hitam, sedikit menggambarkan "ketomboyan" doi. Tak hanya warna hitam, sandal gunungpun sepertinya lebih sering melekat di kakinya ketimbang sepatu flat. Simpel, sederhana dan bersahaja itu yang saya tangkap dari gaya berpenampilan Mbak Dian.
Ohya, gaya berpakaian kita sedikit banyak menggambarkan kamu seperti apa lho. Tapi juga tidak 100% benar, jangan salah kalau nilai saya peminin karena banyak foto saya yang pake baju pink. Bukan karena peminim sebenernya, karena baju saya cuma itu lagi itu lagi, Buahaha. Jadi saya yang curcol ya.
Kembali lagi ke Mbak Dian ya. Dia berprofesi sebagai enginering di sebuah perusahaan di Batam. Keren kan, doi ahli utak-atik kapal tuh, lagi-lagi keahlian yang kebanyakan dunianya kaum Adam. Satu lagi kelebihan perempuan tomboy adalah doi nggak ribet dan berpikir logis. Kalau Mbak Dian gimana?
Cekidot ya pemirsah.
Perempuan berwajah manis ini gemar memakai busana berwarna hitam. Banyak sesi foto yang menampilkan Mbak Dian memakai baju hitam, sedikit menggambarkan "ketomboyan" doi. Tak hanya warna hitam, sandal gunungpun sepertinya lebih sering melekat di kakinya ketimbang sepatu flat. Simpel, sederhana dan bersahaja itu yang saya tangkap dari gaya berpenampilan Mbak Dian.
Ohya, gaya berpakaian kita sedikit banyak menggambarkan kamu seperti apa lho. Tapi juga tidak 100% benar, jangan salah kalau nilai saya peminin karena banyak foto saya yang pake baju pink. Bukan karena peminim sebenernya, karena baju saya cuma itu lagi itu lagi, Buahaha. Jadi saya yang curcol ya.
Kembali lagi ke Mbak Dian ya. Dia berprofesi sebagai enginering di sebuah perusahaan di Batam. Keren kan, doi ahli utak-atik kapal tuh, lagi-lagi keahlian yang kebanyakan dunianya kaum Adam. Satu lagi kelebihan perempuan tomboy adalah doi nggak ribet dan berpikir logis. Kalau Mbak Dian gimana?
pohonnya seneng lho disenderin Mbak Dian :D |
Dari profesi yuk beralih ke blog beliau. Dunia yang mengenalkan saya pada Mbak Dian. Bagi Mbak Dian, blog sudah profesi tambahan selain wahana menyalurkan hobi menulis. Blognya berisi tentang perjalanan, wisata, review hotel, dan kuliner. Pokoknya tentang jalan-jalan dan makan-makan. Aseek bener khan.
Tulisannya lugas dan mudah dimengerti, jangan heranlah artikel Mbak Dian banyak yang sudah tembus media cetak bahkan majalah-majalah bergengsi di maskapai penerbangan. Keren kan. Saya perlu belajar banyak nih, karena menulis untuk media itu berbeda banget ama nulis di blog yang kebanyakan curhat kayak saya ini. :D
Kepo Mbak Dian ini pernah kemana aja, yuk berselancar ke blognya di alamat www.adventurose.com.
Jujur, saya ngiri lho ama Mbak Dian, nama blognya aja udah ngigit dan penuh makna. Pastinya butuh semedi lama ya Mbak Dian sampai nemuin nama Adventurose?
Jam terbang traveling Mbak Dian udah panjang tuh, apalagi keluarga mendukung dan sepertinya juga hobi piknik kayak Mbak Dian. Beberapa gambar yang dia pajang di akun sosial media menampilkan romantisnya Mbak Dian ama Mas Anang sang suami saat jalan-jalan atau naik gunung bareng selama masih pacaran. Uhui...romantis euy!
"Peduli pada alam membuat siapapun akan lebih peduli pada saudaranya, tetangganya, bahkan musuhnya sendiri. Menghargai dan meyakini kebesaran Tuhan, menyayangi sesama dan percaya pada diri sendiri, itulah kunci yang dimiliki oleh orang – orang yang kerap disebut petualang ini. Mendaki gunung bukan berarti menaklukan alam, tapi lebih utama adalah menaklukan diri sendiri dari keegoisan pribadi. Mendaki gunung adalah kebersamaan, persaudaraan, dan saling ketergantungan antar sesama."
Bagi Mbak Dian, itulah nilai yang dia dapat saat menaklukan gunung. Bukan sekedar gaya-gayaan atau bahan pamer di sosial media. Tapi banyak makna yang dia dapatkan saat mendaki gunung.
Ehm, ngomonging Mbak Dian yang punya nama pena Dee An ini nggak ada habisnya ya. Bagi saya sih inspiratif banget, penyuka traveling tapi peduli pendidikan bahkan pecinta reptil. Keep Inspiring yang Mbak Dian, teteplah menjadi diri sendiri. Gue suka gaya 'lo, hehehe. Big Hug from Jogja, semoga kita bisa bersua kelak.
Mengenal banyak orang, banyak pribadi akan membuat kita semakin mengakui kebesaran Tuhan. Kita jadi makin tahu. OOoo ada banyak orang hebat di luar sana, menjadi contoh, menjadi teladan agar kita bisa meniru kebaikkannya. Mengenal banyak pribadi membuat kita belajar bahwa masih banyak hal yang bisa kita raih. Mengenal banyak orang, membuat kita semakin "menunduk" karena kita hanya orang biasa, tak perlu sombong karena masih ada langit di atas langit.
Selamat malam pemirsah. Enjoyed ur life, because life is an adventure.
Tabik.
Aku suka Mbak Dian ini kece tapi nggak sombong ^_^
BalasHapusJarang khan Mak Dib, orang kece tapi nggak sombong
Hapuswah , nah yang pegang ular itu , berani ya, kalau aku sih sudah bergidik. Anyway , dia memang hebat
BalasHapusSama mbak, aku paling berani megang hanya dalam hitungan detik aja. Geli n anyep kulit ular tuh
Hapusulernya..bikin penasaran pngen megang :D
BalasHapusBener berani? Hehehe
HapusSukaaaa banner barunya mak prim.. #eh.. Tentang mba dee, kapan kita jalan bareng yuk...
BalasHapusKapan kita ke Batam?
HapusSetuju mbak, banyak mengenal orang, kita jadi makin tahu. ada banyak orang hebat di luar sana, menjadi contoh, menjadi teladan agar kita bisa meniru kebaikkannya.
BalasHapusIya mas, buat motivasi agar kita bisa ngikutin suksesnya dia
HapusSalut sama mbak Dian, yang begitu tenangnya gendong ular besar, kalau saya liat cacing aja kabur :)
BalasHapusTerima kasih udah ngenalin mbak Dian yang multi talenta ya mbak Prima :)
Sering2 aja main ke blognya mbak, isinya bagus2
HapusMbak Dian, berani bener megang ular, aku langsung merinding
BalasHapusMak Ev khan sering ke sawah, banyak ularnya kan mak Ev
Hapussuka kalimat terakhirnya, because life is an adventure.. kapan jalan bareng yaaaa..
BalasHapusAyuuuuk
HapusDuuuh... ularnya itu mbak... entah kenapa saya mah kalau lihat ular walau cuma di tv bikin merinding. Pernah pas di balai kota Surabaya, ada acara gitu... lalu ada komunitas pecinta hewan gitu dateng, dan pas pulang saya bener-bener mau pingsan musti jalan lewat ular-ular sanca yang digendong itu, dalam hati jerit-jerit... hiiiyyyy....
BalasHapusAduhh mbak, jangan sampe deket2 ular ya kalo emang parno,
HapusMbak Primaaaaa.... Kapan kita jalan bareeng? Makasih yaa tulisannya. Btw, anakku 2 loh mbak, bukan 1 :)
BalasHapusOhyaaa, udah dua kok ya, ntar saya edit mbak.
HapusHaduh pegang ular, ngeriiiii. Rumah ini kemasukan ular beberapa kali kami sudah kalang kabut, bingung. Akhirnya panggil orang2 untuk menangkap dan membuang ularnya.
BalasHapusWaaahhh akhirnya ketemu engineer yg ngeblog jugaaa.. berasa punya temen yg terjerumus ke dunia blog heheh
BalasHapusDian ini ngajar apa di Kelas Inspirasi?
BalasHapus