Tinggal diantara dua
kota wisata membuat saya tidak kehabisan
ide saat akhir minggu tiba. Hari libur yang mepet mengharuskan saya untuk
jalan-jalan ke kota terdekat saja. Kenapa
harus? Yes, duo anak lanang doyan piknik
((termasuk simboknya)),
jadi hampir tiap minggu kami harus jalan-jalan. Tidak perlu jauh-jauh sih,
cukup Solo Jogja aja ((kayak trayek bus)).
Kota Solo
dan Jogja memiliki karakteristik yang hampir sama, punya keraton, dipimpin
raja, adat istiadat masih terpelihara dengan baik dan masakannya manis-manis
((kayak saya)). LOL. Jalan-jalan sore
saya prioritaskan mengunjungi tempat wisata di daerah Jogja. Menghindari kebosanan sesekali saya mengajak
Mas Bojo dan duo anak lanang wisata ke
Solo. Booking hotel di sana dan keliling kota Solo sampai kaki pegel.
Solo punya banyak tempat
wisata menarik gaes, dari Kraton Kasunanan,
Pasar Klewer, Taman Balekambang,
Kebun Binatang Jurug, kemudian agak ke timur ada Grojogan Sewu di Tawangmangu
dan Air Terjun Parang Ijo.
Beberapa minggu yang
lalu saya staycation di salah satu hotel di Solo, seharian manja-manjaan,
gegoleran dan nonton film sampai puas baru kemudian keluar hotel dan
jalan-jalan menuju Kraton Mangkunegaran, Taman Sriwedari , kemudian makan malam
di Galabo (Gladak Langen Boga).
Pasti kalian
penasarankan one day trip ala kami
(team Hore), cekidot ya gaes:
Mangkunegaran Solo merupakan
kerajaan kecil, suatu dinasti yang berasal dari Dinasti Mataram. Raja pertama
yang bertahta adalah Pangeran Sambernyawa dengan sebutan Kanjeng Gusti Pangeran
Adipati Arya Mangkunegara I. Istana/ kraton Mangkunegaran terletak di Jl. Ronggowarsito Solo Kota/Banjarsari. Sangat
gampang ditemukan karena berada di pinggir jalan besar dan hanya satu kilometer
dari Jalan Utama Solo Jl Slamet Riyadi.
Tiket
masuk per orang hanya Rp. 10.000, kita akan dipandu seorang guide dan beberapa
kantong plastik untuk menyimpan alas kaki. Kita tidak diperbolehkan masuk
menggunakan alas kaki untuk menghormati si empunya rumah. Ada beberapa ruangan
di Pura mangkunegaran, ada pendopo yang menyimpan beberapa gamelan dengan usia
300 tahun. Motif batik di langit-langit pendopo sangat menarik bagi saya,
apalagi setelah dijelaskan oleh guide tentang makna motif batik yang sangat
langka itu.
Masuk
ke ruang Pringgitan seperti beranda yang luas, ada beberapa lukisan Raja-raja
sebelumnya hingga Raja yang sekarang. Beberapa lukisan permasuri juga dipajang,
mereka sangat cantik gaes pantas banget lah mereka khan para ratu. Di ruangan
setelahnya kita akan diajak memasuki Dalem Ageng. Berbagai perhiasan, souvenir,
keris dan cinderamata dari kerajaan lain tersimpan disini. Pengunjung dilarang
memotret dan diharapkan lebih santun dan tenang. DI ruang tengah ada tempat
untuk bersemedi raja dan pengunjung tidak diperkenankan menginjak daerah
tersebut.
Puas
melihat koleksi kerajaan yang “wow” menurut saya kita bisa keluar lewat pintu
samping, beberapa koleksi foto anak-anak raja tersimpan rapi. Beberapa kursi
malas tampak empuk untuk diduduki dan teras belakang di lengkapi taman dengan
beberapa koleksi burung. Duo anak lanang belajar banyak hal baru disini,
begitupun saya. Tanya ini dan itu karena mereka penasaran. Saya senang bisa
mengenalkan budaya Jawa, keraton dan berbagai peninggalan sejarah sini.
Waktu
beranjak siang, saya dan suami mengajak anak-anak untuk segera memakai alas
kaki mereka dan menlanjutkan one day trip kami ke lokasi selanjutnya.
2.
Taman Sriwedari
Taman Sriwedari menjadi ikon budaya Solo
di jaman keemasan Ketoprak dan Wayang Kulit. Disinilah berbagai perform budaya
di tampilkan. Taman Sriwedari merupakan kompleks taman yang terletak
di Kecamatan Lawiyan, Kota Solo.
Sejak era Pakubuwana X, Taman
Sriwedari menjadi tempat diselenggarakannya tradisi hiburan Malam Selikuran, ada beberapa Joglo dan di belakang terdapat gedung
wayang orang. Sampai sekarang masih ada pementasan wayang orang/ketoprak di
hari-hari tertentu. Saya jadi ingat, sewaktu kecil sering melihat ketoprak,
entah itu di acara tujuh belasan, di pasar malam atau di tivi. Sekarang
ketoprak hampir hilang, anak-anak saya tidak mengenal ketoprak dan jujur saya
sangat prihatin.
Selain untuk pertunjukkan disisi sebelah
barat ada berbagai wahana permainan anak, ya semacam pasar malam. Dari siang
sudah dibuka dan beberapa anak terlihat asyik bermain disana. Duo anak lanang
lebih tertarik sama mainan jaran kepang dan truk dari kayu. Jika kamu ingin
mengenalkananeka mainan tradisional bisa hunting disini gaes.
3. GALABO
Puas berkeliling di THR Sriwedari
kami berisitirahat sejenak di depan THR sambil berfoto dengan tank. Memandangi
ramainya jalan Slamet Riyadi dan cuss ke Galabo (Gladak Langen Boga) di Gladak.
Lokasinya masih di sekitar Jalan Slamet Riyadi, kita tinggal ngikutin jalan
lurusa saja, sampai mentok di perempatan ada bundaran dan GALABO ada di balik bundaran itu.
Galabo berada di
Jl. Mayor Sunaryo, tepatnya di timur bundaran Gladag. Arena kuliner ini dibuka
mulai sore hari, jalan ditutup untuk umum dan hanya pejalan kaki yang bisa
melewati jalan ini. Nah, sambil jalan-jalan, kita bisa menikmati aneka makanan
yang ada disini. Mau cari sate, thengkleng, bakso, wedang ronde bahkan makanan
ala londo seperti burger, steak pun ada disini.
Tapi
jangan siang-siang ke sini ya, belum buka soalnya. Setelah jam 5 baru sepanjang
jalan Mayor Sunaryo ditutup dan berganti wajah dengan pusat kuliner di
Solo. Beberapa kuliner yang bikin kangen
dari Solo langsung saya pesan. Setiap menu dari penjual yang berbeda, ada
puluhan gerobak makanan bro. Kamu tinggal pilih mana yang kamu suka.
Menu
yang saya pilih antara lain :
1.
Sate Buntel
2.
Cabug Rambag
3.Sop Matahari
4.
Sego Liwet
5.
Salad Solo
Sobat Prima, pastikan
kamu membuat ittineary atau rencana singkat liburan kamu. Menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan seperti kehabisan hotel. Nggak banget ‘kan, apalagi jika
kamu membawa balita seperti saya. Jauh-jauh hari saya sudah membuat ringkasan
trip, seperti lokasi mana saja yang kami kunjungi, tempat makan yang enak dan
anak-anak doyan, prepare kendaraan hingga booking hotel jauh-jauh hari.
Untuk masalah hotel,
saat ini kita sudah bisa booking hotel
murah dengan fasilitas yang menjamin pengalaman menginap
terbaik di banyak kota di Indonesia dengan harga terjangkau yang tersedia di AiryRooms.
Makasih Mbak sharingnya, walaupun aku tiga-empat kali ke Solo tapi aku belum pernah keliling2 karena fokusnya sowan ke Mbah Kinah, neneknya Mama Ivon yg udah wafat.
BalasHapusTiap baca postinganmu tentang solo, aku jadi makin mupeng menjelajah solo.. huhuhuu..
BalasHapusSaya terakhir jalan2 ke Solo pada Puasa Tahun lalu, karena diajak jalan2 sama PT Sampoerna. Pengen ke sana lagi tapi belum kesampaian
BalasHapusAdekku paling suka sate buntel mak...
BalasHapuskangen kota solo mak, wah sekarang booking hotel mudah ya Makk cukup via AiryRooms
BalasHapusMampir Boyolali dong Mbak Prim...
BalasHapusTernyata Solo cukup menarik untuk dijelajahi ya
BalasHapusDulu pernah ke Solo, tapi untuk urusan kantor, gak sempet kemana-mana karena full day berkutat sama berkas yang harus diperiksa
Kapan-kapan harus jelajah Solo nih