Image Source: Aprilasia
http://www.aprilasia.com/id/our-media/artikel/mengejar-mimpi-dengan-beasiswa-pt-rapp
|
Kepedulian terhadap berbagai pihak di
sekitarnya menjadi bagian dari kegiatan operasional Royal Golden Eagle (RGE).
Banyak contoh yang dapat dikedepankan. Satu di antaranya adalah langkah salah
satu anak perusahaannya, APRIL Group, membantu warga di Provinsi Riau dalam
meraih pendidikan lebih tinggi lewat program beasiswa.
Royal Golden Eagle merupakan korporasi
kelas internasional dengan basis industri pemanfaatan sumber daya alam.
Didirikan pada 1973 dengan nama awal Raja
Garuda Mas, RGE memiliki
beberapa anak perusahaan dengan bidang beragam.
Untuk
industri pulp dan kertas, Royal Golden
Eagle mempunyai APRIL dan Asia Symbol. Sedangkan untuk bidang kelapa sawit,
mereka memiliki Asian Agri dan Apical. Sementara itu, RGE juga memiliki Bracell (specialty cellulose), Sateri (viscose
fibre), dan Pacific Oil & Gas (energi).
Pendiri
Royal Golden Eagle adalah pengusaha
Sukanto Tanoto. Ia mencetuskan prinsip kerja 5C yang pada dasarnya arahan bagi RGE agar berguna bagi pihak lain mulai
dari pelanggan, masyarakat, negara, hingga alam.
Salah
satu perwujudannya terkait dengan pengembangan pendidikan. Sejak berdiri dengan
nama Raja Garuda Mas hingga
bertransformasi menjadi RGE seperti
sekarang, mereka selalu peduli terhadap akses dan kemudahan pendidikan banyak
pihak.
Langkah
ini tak lepas dari pengalaman pendirinya, Sukanto Tanoto. Tidak akan ada yang
menyangka bahwa pria yang berhasil mengembangkan RGE menjadi perusahaan dengan aset senilai 18 miliar dolar Amerika
Serikat dan karyawan sekitar 60 ribu orang ini merupakan korban putus sekolah.
Namun, itulah kenyataan yang terjadi.
Ketika
tragedi G30S meletus, sekolah Sukanto Tanoto ditutup. Pria kelahiran 25
Desember 1949 ini tidak bisa meneruskan ke sekolah lain karena ayahnya masih
berstatus sebagai warga negara asing.
Akan
tetapi, pengalaman pahit ini malah membuat Sukanto Tanoto semakin bersemangat
mengejar pendidikan. Ia mau mempelajari apa pun secara otodidak. Hal ini
membuat wawasannya tetap luas meski tidak menekuni pendidikan formal pada saat
muda.
Kejadian
itu akhirnya membuat Sukanto Tanoto tidak mau banyak pihak mengalami kesulitan
seperti dirinya. Oleh sebab itu, melalui RGE
dan Tanoto Foundation yang didirikannya, ia selalu berusaha membantu publik
terkait akses pendidikan yang lebih baik.
Instruksi
itu dijalankan oleh anak-anak perusahaan Royal
Golden Eagle. Salah satunya APRIL. Melalui unit operasionalnya, PT Riau
Andalan Pulp & Paper (RAPP), mereka menjalankan program beasiswa untuk
menaikkan tingkat pendidikan masyarat di sekitarnya.
RAPP
memiliki basis produksi yang terintegrasi dari pabrik hingga perkebunan bahan
baku pulp dan kertas di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau. Tak mengherankan,
dalam pemberian beasiswa mereka fokus untuk masyarakat di Riau.
Salah
satu yang mendapatkannya adalah Resi Wilinsih. Ia berasal dari sebuah keluarga
sederhana di Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, Riau. Sejak dulu, Resi ingin
meneruskan pendidikan hingga perguruan tinggi.
Namun, kala itu, harapan Resi
terancam kandas. Orang tuanya bukan dari kalangan berada. Ayahnya adalah
seorang petani dengan penghasilan Rp1,5 juta per bulan. Ibunya yang berstatus
sebagai ibu rumah tangga juga tidak memiliki penghasilan tetap. Tentu saja
ancaman kesulitan dalam membiayai kuliah sangat jelas terlihat.
Padahal, Resi ingin sekali kuliah
supaya bisa mendapatkan penghidupan lebih baik. Ia berharap bisa membantu
meringankan beban keluarganya dengan taraf hidup yang apik.
Beruntung Resi tidak mudah menyerah.
Lulus dari SMK 2 Pekanbaru pada 2012, ia mengetahui ada beasiswa dari RAPP.
Mereka membuka kesempatan bagi yang ingin menjalani kuliah di ATPK Bandung
(Akademi Teknik Pulp dan Kertas).
“Salah satu syarat beasiswa tersebut
adalah lulusan IPA di SMA, sementara saya kan lulusan SMK jurusan Kimia. Tapi
kata panitia, saya boleh mencoba terlebih dulu. Jadi saya kirim formulirnya dan
ternyata lulus seleksi dokumen,” ujar Resi.
Sesudahnya Resi menjalani serangkaian
tes seleksi. Ia melakukan tes akademik dan psikologi terlebih dulu. Ketika
sudah lolos, Resi kemudian menjalani proses wawancara. “Terakhir adalah tes
medis,” katanya.
Resi memang lolos dalam rangkaian
seleksi. Jadilah ia tergabung dalam Batch 7 (2012) penerima beasiswa RAPP.
“Saya sangat bersyukur bisa mendapatkan beasiswa dari PT RAPP,” kata Resi.
DUKUNGAN PENUH
DARI RGE
Program
beasiswa memang banyak. Namun kegiatan yang diluncurkan oleh anak perusahaan RGE ini spesial. Ada beberapa faktor
yang membuat beasiswa RAPP terbilang istimewa.
Pertama
terkait dukungan finansial. RAPP memberikan jaminan biaya perkuliahan dari awal
hingga akhir. Namun, mereka masih melengkapinya dengan bantuan biaya hidup. Hal
ini semakin memudahkan penerima beasiswa yang tidak perlu direpotkan dengan
kesulitan membiayai hidupnya.
Dukungan
biaya hidup termasuk unik. Tidak banyak pemberi beasiswa yang melakukannya.
Namun, RGE berkomitmen memberikannya supaya penerima beasiswa bisa fokus dalam
menjalani pendidikan.
Sementara
itu, hal spesial kedua terkait dengan jaminan pekerjaan yang menanti penerima
beasiswa. RAPP memberikan ikatan dinas dalam beasiswa perguruan tinggi yang
digelarnya. Ini berarti selepas kuliah, penerima beasiswa bisa bekerja di RGE.
Sebagai
penerima beasiswa perguruan tinggi, Resi juga seperti itu. Lulus dari APTK
Bandung pada 2015, ia langsung bekerja
di Departemen Teknis PT RAPP sebagai Teknisi Pulp yang bertanggung jawab untuk
melakukan kontrol kualitas.
“Saya
harus memeriksa sampel dari proses produksi pulp dan memastikan pengaturannya
telah tepat,” ujar Resi.
Ia
merasa senang bisa bergabung dengan PT RAPP. Di sana Resi bisa menyalurkan
kegemarannya dalam bidang kimia dan teknik. Namun, lebih dari itu, bekerja bersama
unit bisnis bagian dari Royal Golden
Eagle ini membuatnya bisa berkontribusi positif untuk pihak lain.
“Saya
ingin menjadi seseorang yang bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan,” kata
Resi.
Selain
Resi, ada banyak orang lain yang menikmati dukungan serupa dari RAPP. Secara
khusus, sejak tahun 1999 hingga 2016, ada 65 beasiswa pendidikan diberikan
kepada lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Riau untuk melanjutkan ke jenjang
Diploma di ATPK Bandung.
Namun,
kalau diperluas menjadi ragam beasiswa lain, program yang dicanangkan oleh RAPP
telah membantu ribuan orang. Maklum saja, unit usaha bagian dari RGE ini memberikan beasiswa mulai dari
tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, hingga
perguruan tinggi.
Tercatat
program beasiswa RAPP sudah menyalurkan 17.613 beasiswa kepada siswa sekolah
dasar dan menengah. Selain itu, mereka juga memberikan 50 beasiswa untuk
lulusan sekolah menengah di Riau untuk melanjutkan studi pertanian diploma di
INSTIPER.
Kepedulian unit bisnis bagian dari RGE ini dalam bidang pendidikan bukan
hanya sekadar memberi beasiswa. Mereka juga membantu renovasi dan pengembangan
219 sekolah di daerah pedesaan sejak tahun 1999. Selain itu, RAPP telah
mensponsori pelatihan untuk 600 guru sejak tahun 2009 hingga 2012.
Terbukti nyata bahwa Royal Golden Eagle memang peduli
terhadap pihak-pihak di sekitarnya. Contoh nyata adalah bagaimana grup yang
didirikan dengan nama Raja Garuda Mas
ini memudahkan akses pendidikan untuk warga Riau.
***
Sumber referensi :
Komentar
Posting Komentar
Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)