"Teknologi sudah siap, sekarang tergantung kita. Mau membuat bom atau menjadikannya energi. Tergantung kamu!"
Agung Hapsah
Ah, dedek emesh satu ini smart banget sih. Kalau bikin video pasti keren dan "berisi". Ada manfaatnya gitu lho. Selain saya ada ratusan ribu atau mungkin jutaan orang yang suka lihat video youtuber yang jago ngomong paka bahasa bule ini. Nggak heran lah subscriber doi hampir satu juta orang. Ehm, bikin elus dada kalau dibandingin subscriber eike yang baru beberapa biji. LoL
Ngomongin teknologi apa yang diutarakan Agung Hapsah 100% benar. Teknologi sudah ada, sosial media bisa menghubungkan kita dengan banyak orang, bisa digunakan untuk bersilaturahmi atau mengembangkan jaringan. Tapi malah banyak yang dipakai untuk membully rame-rame. Syedih gaes.
Begitu pula teknologi berbasis digital lain seperti aplikasi untuk mempermudah semua kebutuhan kita. Kamu pasti sering donk pesen makanan via online, atau butuh transportasi dan memesan ojek online. Kita termudahkan dengan adanya aplikasi tersebut bukan? Itu namanya teknologi yang bermanfaat.
Kali ini saya mau sharing aplikasi kesehatan yang baru saja launching di Jogja pada hari Sabtu, 27 Januari yang lalu. Medi-Call, aplikasi yang bisa diunduh di smartphone berbasis android ataupun Ios ini memudahkan kita mendapatkan layanan kesehatan secara mandiri.
Saya sendiri sangat mengapresiasi peluncuran aplikasi Medi-Call ini. Bayangkan, saat memerlukan tenaga medis seperti dokter, perawat, bidan ataupun obat kita tinggal memesan menggunakan aplikasi tersebut. Sangat mudah.
Entahlah, rumah sakit bagi saya menjadi hal yang sebisa mungkin dihindari, banyaknya orang sakit disana, antrian mengular, pelayanan yang lama membuat pasien yang sedang kesakitan akan menjadi semakin sakit.
Adanya aplikasi Medi-Call sangat membantu. Ketika anak tiba-tiba panas, atau terluka dan harus dijahit kita tak perlu ke dokter. Cukup calling dokter menggunakan aplikasi Medi-Call. Terutama bagi kita yang terjebak di kemacetan dan malas bergerak untuk ke dokter atau rumah sakit, aplikasi ini bisa menjadi jawaban.
Tentang Medi-Call
Aplikasi Medi-Call merupakan perusahaan teknologi penghubung layanan kesehatan memalui aplikasi dalam smartphone. Aplikasi ini merupakan layanan kesehatan berupa home visit dan memudahkan pasien mencari layanan kesehatan mandiri.
Medi-Call merupakan bagian dari K-24. Perusahaan obat ternama di Jogja dan cabangnya ada di hampir semua kota. dr. Gideon Hartono bersama 3 dokter muda dari Bali yaitu dr. Chandra, dr. Budi dan dr. Patricia. Dalam sambutannya di acara launching Medi-Call untuk area Jogja, dr. Chandra menjelaskan jika aplikasi Medi-Call akan memudahkan setiap penduduk dalam mengakses layanan kesehatan yang sifanya emergency maupun non emergency berdasarkan lokasi terdekat.
Aplikasi Medi-Call sudah resmi didukung oleh Ikatan Dokter Indonesia. Ketua IDI area Jogja juga berkenan hadir saat pelaunchingan kemarin. Meskipun berbeasis digital tetapi semua proses sudah mengacu pada peraturan yang berlaku. Terkait surat ijin dokter, surat tanda registrasi maupun surat ijin praktik. Jadi semua dokter atau perawat sudah kompeten dan mempunyai surat ijin yang lengkap.
Lalu berapa biayanya?
Pembayaran jasa dokter atau tenaga medis bisa dalam bentuk cash atau Medi-Pay. Sistem yang diberlakukan yaitu reimbusement, pasien membayar terlebih dahulu dan pihak Medi-Call akan memberikan surat-surat yang mengklaim pembayaran tersebut.
Basic fee dari pelayanan kesehatan maksimal Rp. 200.000 per kunjungan dokter, tetapi harga tiap daerah berbeda. Untuk Jogja sekarang sekitar Rp. 100.000. Kemudian ada distance fee atau biaya jarak dari lokasi dokter ke lokasi pasien. Gratis jika jarak kurang dari 5 km dan Rp. 10.000 per km apabila lebih dari 5 km.
Nah, teknologi sudah ada gaes. Yuk bijak menggunakan teknologi, jika Medi-Call memberikan kemudahan perawatan kesehatan dari genggaman kita, kenapa nggak kita manfaatkan :)
Betul, manfaatkan aplikasi medicall ini. Cocok untuk emak rempong seperti saya, hehe
BalasHapus