Rintik hujan belum juga berhenti. Perlahan titik-titik hujan itu mulai berkurang volumenya. Warna langit kelabu mulai menghilang. Jalanan Jogja mulai padat, maklum saja Jumat sore waktunya para perantau pulang ke kampung halaman dan para pekerja meninggalkan tempat mereka mendulang rupiah dan kembali ke rumah.
Rintik hujan tak mengurangi semangat saya tetap melajukan motor menuju kawasan yang paling ingin didatangi oleh wisatawan tetapi sangat dihindari oleh orang Jogja. Malioboro. Jika tidak terpaksa rasanya orang Jogja males ke sini 'kan?
Macet. Berjubel manusia. Tapi, bagi orang luar Jogja, Malioboro serasa magnet dengan kekuatan super kuat.
Sesampai di Malioboro hujan telah berhenti. Rupanya Tuhan tahu keinginan umatnya. Para wisatawan ingin menikmati Malioboro tentunya tanpa berbasah-basahan. Begitupun saya yang harus berjalan kaki dari Malioboro Mall menuju Mirota Batik. Dari ujung ke ujung ye kan.
Jumat yg lalu seorang teman, Mas Bagus dari Cepu sedang berulang tahun dan ingin merayakannya di Jogja. Dia ingin liburan di Jogja. Dan sebagai tuan rumah yang baik turut menemani doi melihat Cabaret Show bersama Dimas salah satu teman saya juga di Keluarga Kembang Sepatu. Meski tuan rumah ternyata bukan kami yang menjamu mas Bagus, tapi malah kami yang ditraktir nonton dan makan. Hehehe. Makasih yauw mas ganteng. :D
Kami janjian bertemu di Hotel Mutiara. Dimas sudah datang tepat waktu. Mengingat saya datang terlambat, mereka sudah jalan terlebih dulu menuju Mirota Batik untuk pesan tiket dan mencari tempat duduk. Sebenernya saya agak heran, kenapa musti berangkat mruput, bukannya kelamaan nunggu.
Kami janjian bertemu di Hotel Mutiara. Dimas sudah datang tepat waktu. Mengingat saya datang terlambat, mereka sudah jalan terlebih dulu menuju Mirota Batik untuk pesan tiket dan mencari tempat duduk. Sebenernya saya agak heran, kenapa musti berangkat mruput, bukannya kelamaan nunggu.
Bersama Mas Bagus yang lagi ultah dan Adimpil |
Gerimis sudah reda. Saya berjalan lebih cepat, nggak enak sama mas Bagus dan Dimas yang sudah menunggu di Mirota Batik Malioboro. Sampai di Mirota Batik saya langsung naik ke lantai 3 menggunakan lift yang berada di ujung kiri bagian belakang. Tentunya saya tahu ada lift setelah bertanya pada satpam karena seumur-umur ke sini cuma nungguin teman belanja dan saya cuma lihat-lihat di bagian depan.
Sampai di lantai 3 suasananya begitu ramai, apalagi di depan penjualan tiket. Penjaga tiket sudah menjelaskan ke pembeli yang antre di depan saya jika tiket tinggal dua. Nah saya deg-deggan donk takut nggak dapet tiket juga. Eh ternyata tiket sudah dipesankan oleh Mas Bagus dan saya tinggal minta ke penjaga tiket atas nama saya.
Harga tiket Cabaret Show Raminten sebesar Rp. 100.000 untuk VIP dan Rp. 50.000 untuk yang biasa. Meski Mas Bagus sudah datang sejak jam setengah 6 ternyata kehabisan tiket VIP. Wow, peminat Cabaret Show ternyata banyak.
Sampai di lantai 3 suasananya begitu ramai, apalagi di depan penjualan tiket. Penjaga tiket sudah menjelaskan ke pembeli yang antre di depan saya jika tiket tinggal dua. Nah saya deg-deggan donk takut nggak dapet tiket juga. Eh ternyata tiket sudah dipesankan oleh Mas Bagus dan saya tinggal minta ke penjaga tiket atas nama saya.
Harga tiket Cabaret Show Raminten sebesar Rp. 100.000 untuk VIP dan Rp. 50.000 untuk yang biasa. Meski Mas Bagus sudah datang sejak jam setengah 6 ternyata kehabisan tiket VIP. Wow, peminat Cabaret Show ternyata banyak.
Jujur, saya sempat keblasuk dua kali. Setelah masuk ke resto Oyot Godhong, tukar tiket dengan kentang goreng kemudian disuruh naik lewat tangga oleh petugas. Sampai atas ternyata sudah penuh dan saya celingukan nyari Mas Bagus dan Dimas kok nggak ada.
Nanya ke petugas lagi disuruh turun dan naik tangga satunya, kembali saya celingukan karena yang duduk banyak bule. Kemudian saya telpon Dimas dan dia datang menjemput saya.
Ruangan untuk perform Cabaret Show terdiri dari dua lantai berbahan kayu. Ruangan disetting remang-remang jadi butuh penglihatan yang tajam untuk menemukan rombongan. Ternyata kami mendapat tempat di lantai bawah dan disudut bawah tangga. Lumayanlah masih bisa duduk meski pandangan ke panggung pastilah terbatas.
Cabaret Show dibuka dengan live musik keroncong dangdut. Sukak banget karena vokalisnya atraktif dan vokalnya menggelegar meski bodynya kecil.
Btw, buat kamu yang belum tahu ada apa saja di Cabaret Show. Kita bisa menyaksikan penyanyi yang berdandan mirip artis nasional atau international dan dia bergaya dan bernyanyi lipsing mengikuti lagu dengan jogedan yang sering mengundang gelak tawa.
Untuk penari latar ada yang cewek dan cowok, sedangkan untuk bintang utama mereka laki-laki yang berdandan seperti perempuan. Ada yang menyebut ladyboy tapi keterangan dari teman saya yang bekerja di Raminten mereka ini mahasiswa ISI yang praktek belajar disana.
Ada beberapa sesi perform dan setiap sesi ada 4 atau 5 "artis" dan setelah tampil pembawa acara akan menyebutkan nama artisnya. Seingat saya ada beberapa artis yang lagunya dinyanyikan secara lipsing seperti Inul, Agnes Monika, Adele. Lady Gaga dan masih banyak lagi.
Semua bikin ngakak dan terkadang agak horor, yah mirip goyangan penyanyi dangdut itu lho. Kostum yang dikenakan dibuat semirip mungkin dengan artis yang ditirukan. Beberapa pakaian terbuka tapi sebenarnya mereka memakai legging sewarna kulit.
Ohya, sebelum perform dimulai sembari menunggu mending pesen makanan dan minuman di Oyot Godhong kafe. Menunya mirip dengan Resto Raminten yang lain. Karena konsepnya memang sama. Setelah satu setengah jam ikut nyanyi, teriak teriak dan kadang ikut goyang akhirnya pentas selesai. Lumayan lah nonton Cabaret Show bisa jadi pelepas stress di akhir minggu. Jika saya baru sekali ini nonton Cabaret Show, teman-teman saya ini sudah nonton berkali-kali lho. Kesimpulannya Cabaret Show ngangenin dan bikin pengen nonton lagi 'kan?
Ohya teman-teman, mungkin ada beberapa poin yang ingin saya saya sampaikan sebelum nonton Cabaret Show :
1. Datang seawal mungkin, reservasi dulu ke Mirota Batik siang harinya untuk dapat yang VIP biar mendapat tempat duduk paling nyaman dan leluasa melihat perform tanpa halangan
2. Kalau saya sih mending tidak usah bawa anak, boleh lah anak jika usianya sudah diatas 17 tahun, hehehe.
3. Ada beberapa goyangan yang mungkin agak vulgar tapi masih layak sih untuk orang dewasa
4. Cabaret Show hanya ada di hari Jumat dan Sabtu malam
5. Ajak temen kamu, karena nonton Cabaret serunya jika rame-rame, tapi sendirian ga dilarang sih
6. Untuk yang berada di lantai bawah penonton duduk menggunakan kursi sedang yang dilantai atas dan di area pinggir berkonsep lesehan, jadi prefer pake sandal aja sih atau sepatu yang gampang dibuka biar nggak kelamaan untuk buka sepatu.
6. Untuk yang berada di lantai bawah penonton duduk menggunakan kursi sedang yang dilantai atas dan di area pinggir berkonsep lesehan, jadi prefer pake sandal aja sih atau sepatu yang gampang dibuka biar nggak kelamaan untuk buka sepatu.
Penonton cukup majemuk, bule ada buanyak, turis asia akeh, wisatawan domestik juga banyak dari yang bercelana pendek hingga yang berpakaian tertutup ada disini. Jika ada yang komen, para penonton banyak yang LGBT, jangan ngomong gitu donk, mereka semua manusia yang punya hati, mereka pekerja seni yang ingin mengaktualisasikan diri mereka lewat seni. Tak usah dipojokkan. Tak usah menghakimi. Masalah gaya berbusana dan style biarlah menjadi urusan mereka, itu bagian dari seni dan perform.
Sesi yang paling dinanti pasti sesi foto-foto, penonton pada berebut pengen selfi bareng sang artis. Begitupun saya dan kawan-kawan donk.
Yang ultah diserbu artis :D |
Btw, thank you so much to Mas Bagus, jangan kapok ke Jogja ya. Buat kalian yang ingin menyaksikan perform musik yang menghibur dan ngilangin stres cobain deh datang ke Raminten dan saksikan Cabaret Show.
Sebelumnya sih aku belum pernah nih lihat cabaret show. Artikelnya bermanfaat sekali
BalasHapusSeru banget tuh bisa foto bareng langsung sama artisnya. Aku kan jadi pinginnn :(
BalasHapusWah keren banget nih bisa foto sama artisnya langsung juga
BalasHapus