Menulis sebanyak 700 kata,
menyisipkan gambar, koreksi apakah sudah sesuai dengan brief klien. Kirimkan
artikel via email sekaligus invoice. Seminggu lagi ada transferan uang masuk.
Saya tak perlu keluar rumah. Cukup duduk manis di depan laptop. Job berdatangan
dan rejeki mengalir.
Sudah hampir lima tahun saya
menjadi narablog. Menuliskan pengalaman,
kesan, isi hati dan segala hal yang ingin saya curahkan dari hati melalui blog.
Jujur, menulis di blog itu melegakan hati. Ada hal yang terasa plong setelah
menuliskan uneg-uneg.
Hingga pada tahun 2014 ketika
saya mulai mengenal teman-teman blogger dari kota lain. Mulai berkomunitas
dengan teman-teman blogger Jogja dan undangan meliput event mulai berdatangan,
begitu juga pekerjaan menulis artikel dari berbagai macam brand. Pundi-pundi
rupiah mengalir ke rekening saya. Ternyata hobi yang saya tekuni bisa
menghasilkan uang. Suatu pekerjaan yang bisa diselesaikan tanpa meninggalkan
rumah, bahkan bisa dikerjakan dimanapun. Di kafe atau di taman sekalipun. Asalkan
ada laptop, ide dan pastinya jaringan internet.
Welcome to Revolusi Industri 4.0
Sobat Prima, kita sudah sampai di masa
Industri 4.0. Mungkin banyak yang sudah mendengar dan paham tentang Industri
4.0 tetapi masih banyak juga yang merasa awam dengan Industri 4.0. Oke, mari
belajar bersama untuk memahami hal tersebut.
Industri 4.0 merupakan otomatisasi
sistem produksi dengan memanfaatkan teknologi dan big data. Di dalam pabrik
mulai menggunakan teknologi baru yaitu internet. Perusahaan-perusahaan
melakukan digitalisasi dalam proses bisnis. Selain IoT (internet of things)
teknologi AI (artificial intelegence) atau kecerdasan buatan. Hal ini
mengakibatkan berkurangnya tenaga manusia yang dibutuhkan dalam proses bisnis.
Revolusi industri ke 4 dimulai dengan
revolusi internet yang dimulai pada tahun 90-an. Segala hal memanfaatkan
internet. Pemanfaatan Internet of things ini pertama kali dilakukan oleh Negara
Jerman. Industri 4.0 diperkenalkan oleh Jerman pada dunia dan istilah Industri
4.0 mulai mengglobal.
Saat ini pasti kalian mengenal
berbagai toko online yang bisnisnya menggurita mengalahkan perusahaan besar.
Ataupun perusahaan yang bergerak di bidang aplikasi online. Yang menghubungkan
antara pembeli dan penjual, antara
penjual jasa dan yang membutuhkan jasa. Hal ini menimbulkan akibat
positif yaitu efisiensi pembiayaan.
Hadirnya revolusi industri 4.0 akan
mengakibatkan hilangnya beberapa profesi dan munculnya profesi baru yang
berkaitan dengan data dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/ AI). Pekerjaan yang
hilang antara lain : buruh pabrik, penjaga tol, operator telepon, agen
travel, pengantar surat, staf akuntan,
teller dll.
Profesi baru yang muncul dan cocok
untuk generasi millennial yaitu : content creator, digital marketing, specialis
sosial media, analyst system, web developer, web developer dll.
Teman-teman masih banyak profesi
yang terbuka lebar bagi kalian. Bukan hanya untuk ahli IT saja. UMKM pun
terbantu di era digital, bahkan pedagang kecil juga bisa memanfaatkan internet
untuk promosi.
Btw, membuat web menjadi kunci
utama untuk perusahaan agar bisa bersaing di era industry 4.0. Kebutuhan hosting Indonesia dan cloud hosting bisa didapatkan dari web
developer salah satunya yang recommended yaitu Qwords.com.
Saat ini bisa dibilang saya termasuk
pekerja dibidang digital yaitu content
creator dan specialis sosial
media. Pekerjaan yang sangat menyenangkan. Jika kamu suka menulis, kreafit dan
aktif di dunia maya. Kenapa tidak jadi content creator saja?
Komentar
Posting Komentar
Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)