Angin berhembus lumayan kencang. Pepohonan serasa menari-nari tertiup angin. Sesaat saya duduk. Menikmati semilir angin dan indahnya pemandangan dari bukit Pajimatan Imogiri.
Indra penglihatan dimanjakan dengan hijaunya pepohonan. Suara daun yang saling bergesekan membawa sensasi tersendiri. Aura ketenangan begitu terasa. Tak heran jika Sultan Agung memilih "bukit berkabut" menjadi tempat peristirahatan terakhir beliau dan keluarganya.
Ratusan anak tangga panjang mengular. Konon jumlahnya ada 409 anak tangga. Butuh tenaga ekstra untuk bisa sampai diatas. Namun, peluh yang membasahi tubuh sebanding dengan indahnya pemandangan perbukitan dan ketenangan yang dirasakan saat berziarah.
Sudah hampir sembilan tahun saya bekerja di Bantul. Tak terhitung berapa kali menikmati pecel dan wedang uwuh di warung-warung sekitar makam raja-raja Imogiri, namun baru sekali ini saya berziarah ke makam Sultan Agung yang merupakan Sultan Mataram yang ke-3. Semoga bukan suatu keterlambatan untuk mengenang kembali sejarah dari Kerajaan Mataram Islam.
Makam Raja-Raja Mataram disebut juga Makam Raja Imogiri karena letaknya ada di Pajimatan, Girirejo, Imogiri. Makam Raja Imogiri dibangun pada tahun 1632 - 1640 oleh Sultan Agung dengan dibantu oleh ahli tata bangun Kyai Tumenggung Tjitrokoesoemo.
Teman-teman, Kerajaan Mataram mencapai kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan
Agung karena mampu menguasai hampir seluruh tanah Jawa. Selama masa
pemerintahannya, beliau melakukan perlawanan terhadap Belanda. Sungguh, beliau adalah tokoh yang wajib menjadi teladan. Seorang pemimpin yang berani melawan para penjajah.
Btw, setelah lelah menaiki bukit, kemudian berziarah dengan berjalan tanpa alas kaki menuju makam Sultan Agung rasanya penghilang dahaga yang paling maknyus adalah wedang uwuh yang merupakan minuman tradisional khas dari Imogiri.
Mengenal Wedang Uwuh
Wedang Uwuh, berasal dari bahasa Jawa
artinya minuman hangat dari sampah. Uwuh bisa diartikan sebagai
daun-daunan sampah. Sungguh, jika memaknai secara apa adanya mungkin
kalian tidak tertarik dengan minuman yang berwarna merah jambu ini. Sekilas, tampilan dari bahan-bahan wedang uwuh mirip sampah. Padahal jika ditelisik, bahan herbal tersebut berkhasiat untuk kesehatan.
Ada sebuah cerita tentang asal muasal dari Wedang Uwuh yang berkaitan erat dengan Imogiri. Suatu saat Sultan Agung bersama beberapa pengawalnya sedang mencari
tempat yang akan dijadikan sebagai pemakaman keluarga raja. Beberapa
tempat telah mereka kelilingi, hingga akhirnya Bukit Merak Imogiri
(Bantul) terpilih menjadi tempat yang paling cocok. Sebelum akhirnya
pilihan benar-benar diputuskan, Sultan Agung terlebih dahulu semedi
(menyepi) di tempat tersebut untuk memantapkan hati.
Pada malam itu sang raja meminta pada salah seorang pengawalnya untuk
membuatkan minuman untuk menghangatkan tubuhnya dalam proses semedi di
bukit yang dingin itu. Pengawal tersebut kemudian membuatkan Wedang
Secang dan meletakkannya di bawah pepohonan berdekatan dengan tempat
semedi sang raja. Seiring berjalannya malam, angin bertiup riang,
menari-nari, menerbangkan beberapa daun dan ranting pohon. Dedaunan dan
ranting-ranting itu tak sengaja jatuh pada Wedang Secang milik raja.
Bercampur dan larut menjadi satu. Karena gelapnya malam, Sang raja tak
menyadari ada yang salah pada minumannya. Ia pun meminumnya dan
menikmatinya tanpa rasa curiga ataupun aneh sedikitpun.
Hari berikutnya sang raja kembali memanggil pengawal dan memintanya
dibuatkan minuman yang sama persis dengan yang ia minum semalam. Sang
raja berkata bahwa minuman yang belum pernah ia rasakan itu sangat enak
dan dapat menghangatkan tubuhnya dari udara dingin Imogiri.
Merasa penasaran dengan perkataan sang raja dan ekspresi kepuasannya
itu, pengawal kemudian mengambil wadah minum sang raja untuk memastikan
minuman yang ia buat. Betapa terkejutnya ia bahwa yang berada di wadah
minum adalah bahan-bahan minuman yang bukan ia buat. Ia kemudian
mengamati bahan-bahan yang ada pada wadah tersebut, dan meraciknya pada
malam selanjutnya. Hingga akhirnya minuman itu menjadi favorit di lidah
sang raja dan masyarakat Yogyakarta hingga sekarang.
Menjaga Kesehatan dengan Wedang Uwuh
Sobat Prima, saat penyakit degeneratif tak hanya diderita oleh para orang tua, mereka yang berusia diatas 50 tahun. Semakin sering saya menemukan kerabat yang meninggal karena serangan jantung ataupun penyakit degeneratif lain seperti darah tinggi, stroke, diabetes, kanker dll.
Pola makan dan gaya hidup memang sangat berpotensi meningkatkan penyakit degeneratif. Hayo, siapa yang sering jajan sembarangan? Makan makanan berlemak tanpa kendali atau mengkonsumsi berbagai makanan berbahan karbohidrat tanpa perhitungan?
Rasanya saya juga masuk dalam "segerombolan" orang yang pola makannya ngawur dan berakhir dengan badan yang mudah lelah, tensi naik atau kadar kolesterol yang meningkat. Padahal semakin bertambahnya usia maka fungsi organ berkurang. Rasanya kita memang harus kembali menjalankan pola hidup sehat dan seimbang, demi kesehatan dimasa sekarang dan mendatang.
Teman-teman, leluhur kita memberi kita warisan minuman sehat yang jika rutin mengkonsumsinya tentu akan memberi manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh. Seperti Wedang Uwuh yang bahan-bahannya alami dan kandungannya terbukti berkhasiat.
Wedang Uwuh dikategorikan sebagai minuman semacam obat atau jamu yang memiliki khasiat bagi kesehatan. Wedang Uwuh merupakan minuman herbal dari Kerajan Mataram yang masih bertahan hingga sekarang. Khasiat tersebut didapat dari bahan-bahan alami yang memiliki manfaat sebagai bahan pembuatan Wedang Uwuh.
Bahan-bahan dan khasiat wedang uwuh adalah sebagai berikut:
1. Jahe,
banyak penelitian dalam negeri mengungkapkan khasiat jahe bersifat antikoagulan
(anti penggumpalan darah) mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama
stroke, serangan jantung yang lebih hebat dari bawang merah ataupun bawang
putih dan juga mampu menurunkan kadar kolesterol dengan mengurangi penyerapan
kolesterol dalam darah dan hati.
2.
Kayu
Secang Herba ini yang membuat Wedang Uwuh berwarna merah. Di daerah
jogja dan
sekitarnya, herba ini biasa disebut kayu secang (Caesalpinia sappan)
telah lama
dikenal sebagai bahan ramuan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti
sifilis, batuk darah, dan radang. Penelitian yang dilakukan di Fakultas
Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta juga mengungkapkan, secang
memiliki
kemampuan antioksidan, antikanker, memperlancar peredaran darah, dan
melegakan
pernapasan.
3.
Cengkeh, Bunga Cengkeh, Batang Cengkeh dan Daun Cengkeh. Cengkeh memiliki
khasiat mengatasi sakit gigi, sinusitis, mual dan muntah, kembung, masuk angin,
sakit kepala, radang lambung, batuk, terlambat haid, rematik, campak, dan
lain-lain.
4. Kayu
Manis dan Daun Kayu Manis Kayu manis dan Daun Kayu manis membuat rasa Wedang
Uwuh menjadi lebih nikmat juga memiliki sifat antioksidan. Banyak herbalis
meyakini bahwa campuran jahe dan kayu manis berkhasiat untuk meningkatkan daya
tahan tubuh karena kandungan antioksidannya tinggi. Ada beberapa penyakit yang
bisa disembuhkan dengan ramuan dari kayu manis : Sakit perut, kembung, sakit
kepala karena sinus, kelelahan, kelebihan berat badan.
5. Pala
dan Daun Pala Buah pala dan daun pala dengan keharuman semerbak ini ternyata
mempunyai banyak khasiat bagi kesehatan. Kandungan kimia flavonoid, saponin dan
polifenol dapat mengatasi batuk berlendir, membantu pencernaan, penghilang
kejang otot, menghilangkan nyeri, mengobati masuk angin, insomnia (gangguan
susah tidur), bersifat stomakik (memperlancar pencernaan dan meningkatkan
selera makan), melancarkan sirkulasi darah, karminatif (memperlancar buang
angin), antiemetik (mengatasi rasa mual mau muntah karena masuk angin), nyeri
haid, rematik dll.
6. Akar
Sereh dan Daun Sereh. Akar Sereh sejak lama digunakan sebagai peluruh air seni,
peluruh keringat, peluruh dahak / obat batuk, bahan untuk kumur, dan penghangat
badan. Daun: digunakan sebagai peluruh angin perut, penambah nafsu makan,
pengobatan pasca persalinan, penurun panas dan pereda kejang.
7.
Kapulaga, Kapulaga mengandung minyak
atsiri, sineol, terpineol, borneol, protein, gula, lemak, silikat, betakamfer,
sebinena, mirkena, mirtenal, karvona, terpinil asetat, dan kersik. Dari
kandungan tersebut kapulaga memiliki khasiat sebagai obat batuk dan untuk
mencegah keropos tulang.
8. Gula
Batu, Gula batu memberikan rasa manis yang khas tanpa menghilangkan aroma dan
citarasa asli bahan-bahan ramuan Wedang Uwuh ini.
Herbadrink Wedang Uwuh, Cara Praktis Menjaga Kesehatan
Di jaman sekarang tentu kepraktisan menjadi nilai lebih. Bagi kalian yang tinggal di luar Jogja mungkin akan kerepotan untuk mendapatkan Wedang Uwuh dari Imogiri, belum lagi bahan bakunya tidak tahan lama. Saya saja yang tinggal di Jogja agak memeng juga kalau harus blusukan nyari bahan herbal untuk membuat wedang uwuh.
Sekarang Wedang Uwuh bisa dinikmati dengan lebih mudah. Herbadrink yang merupakan produk Konimex punya beberapa produk minuman herbal alami yang dibuat berdasarkan resep tradisional Indonesia, seperti Sari Jahe, Temulawak, Kunyit Asam, Lidah Buaya, Beras Kencur, dan Wedang Uwuh serta beberapa varian rasa yang lain.
Herbadrink adalah minuman herbal alami yang dibuat berdasarkan resep
tradisional Indonesia, diolah dari ekstrak murni bahan pilihan dan
berkualitas serta diproses dengan teknologi modern. Kekayaan alam ini
berupa bahan-bahan rempah yang sejak dulu dipercaya dapat menyembuhkan berbagai
penyakit.
Saya sih percaya, bahan-bahan rempah ini bisa menjadi alternatif bagi masyarakat modern dalam menjaga kesehatan tubuh.
Saya sih percaya, bahan-bahan rempah ini bisa menjadi alternatif bagi masyarakat modern dalam menjaga kesehatan tubuh.
Kenapa memilih Herbadrink?
1. Diproduksi dari bahan herbal alami
2. Dikemas secara praktis dan higienis,
3. Diproduksi dengan teknologi tinggi
4. Cara pembuatan yang praktis tinggal diseduh,
5. Minuman bersih dan tanpa endapan
6. Rasanya enak, menyegarkan
Sobat Prima, menjaga kesehatan adalah hal mutlak agar kita selalu sehat, lebih produktif dan panjang umur. Selain berolahraga secara rutin, mengkonsumsi makanan sehat dan menghindari stress kita bisa tetap sehat dengan memanfaatkan #KebaikanAlami dari bahan herbal yang disediakan oleh Tuhan melalui alam.
Wedang Uwuh, merupakan resep tradisional dari leluhur sejak ratusan tahun lalu, dengan mengkonsumsinya kita ikut melestarikan warisan leluhur.
Sudah sepatutnya kita bersyukur karena para pendahulu kita mewariskan sebuah minuman yang tak hanya pelega dahaga tetapi juga memiliki manfaat bagi kesehatan.
Bersyukurnya lagi, Herbadrink dengan tekologi modernnya mempermudah kita untuk menikmati kesegaran minuman herbal hanya dengan menuang dan mencampurnya di air panas atau dingin.
Sehatnya dapat, praktisnya pun dapat. Nah, kurang apa lagi coba?
Sudah sepatutnya kita bersyukur karena para pendahulu kita mewariskan sebuah minuman yang tak hanya pelega dahaga tetapi juga memiliki manfaat bagi kesehatan.
Bersyukurnya lagi, Herbadrink dengan tekologi modernnya mempermudah kita untuk menikmati kesegaran minuman herbal hanya dengan menuang dan mencampurnya di air panas atau dingin.
Sehatnya dapat, praktisnya pun dapat. Nah, kurang apa lagi coba?
Yuk, jaga selalu kesehatan dengan #KebaikanAlami Herbadrink!
Komentar
Posting Komentar
Hai kawan, terimakasih sudah mampir ya. Pembaca yang cantik dan ganteng boleh lho berkomentar, saya senang sekali jika anda berkenan meninggalkan jejak. Salam Prima :)